Jakarta, CNN Indonesia —
CEO Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, di balik kemenangan telak Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan pada Pilgub Jawa Barat (Pilgub) 2024 adalah dukungan Presiden Prabov Subiant.
Dalam survei Indikator terkini, elektabilitas Dedi-Erwan mencapai 71,5 persen. Tiga paslon lainnya tidak memperoleh dukungan lebih dari 20 persen.
Burhan mengatakan, Jawa Barat adalah rumah atau basis massanya Prabowo. Pada Pilgub Jabar 2018, efek Prabov berhasil mendongkrak suara Sudrajat dan Ahmad Sayiha hingga menurunkan Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum.
“Nah, sekarang Prabowo ada di belakang Dedi Mulyadi. Ini menjelaskan kenapa Dedi unggul jauh meski trennya sedikit turun, tapi secara statistik pemilu masih aman,” kata Burhanuddin dalam konferensi pers online, Kamis (21/11). ). ).
Alasan lain mengapa Dedi-Erwan begitu dominan adalah popularitas. Burhan menyebut popularitas Dedi lebih tinggi dibandingkan calon lainnya.
Popularitas Dedi Mulyadi mencapai 93 persen. Di posisi kedua ada Ronal Surapraj dengan popularitas 45 persen. Kemudian Ahmad Syayhu 34,1 persen, Gitalis Dwi Natarina 31,7 persen, dan Ilham Akbar Habibi 31 persen.
“Ada ketimpangan popularitas yang membedakan Dedy dengan nama-nama lain,” ujarnya.
Menurut Burhan, PKS juga tak kuasa melawan karena tidak menggunakan strategi lama. Saat Ahmad Herjawan memenangkan Pilgub Jabar, PKS selalu memilih calon wakil gubernur yang selebritis.
“Makanya popularitas kader PKS meningkat. Inilah faktor perang. Makanya kali ini kami memilih teknokrat yang tingkat popularitasnya rendah,” kata Burhan.
(dhf/tsa)