Jakarta, CNN Indonesia —
Gigi berlubang, atau dalam istilah medis kerusakan gigi, seringkali dianggap sebagai masalah kecil. Namun, kondisi tersebut cenderung menimbulkan rasa sakit jika tidak ditangani dan ditangani dengan segera.
Jika rasa sakitnya tidak kunjung hilang, berarti rongga gigi sudah mencapai bagian tengah. Pertanyaannya, mengapa gigi berlubang terus terasa sakit?
Menurut yang dilansir dari website Kementerian Kesehatan, terbentuknya gigi berlubang tidak muncul secara tiba-tiba. Penyakit-penyakit tersebut seringkali disebabkan oleh kebiasaan buruk, seperti: tidak menyikat gigi atau sering membersihkan gigi dengan benang setelah makan. Jangan gunakan obat kumur atau obat kumur yang mengandung fluoride. Makan makanan dan minuman yang sangat manis atau asam (seperti minuman ringan). Menderita penyakit refluks asam lambung (GERD) dan mulut kering. Seiring bertambahnya usia, enamel mulai melemah dan produksi air liur terus menurun.
Kombinasi pola makan dan kebersihan mulut yang buruk menyebabkan pembentukan plak dan erosi email gigi. Mengapa gigi berlubang terus terasa sakit?
Gigi yang sudah berlubang dapat menimbulkan rasa sakit. Namun, mengapa gigi berlubang terus terasa sakit? Hal ini mungkin disebabkan oleh alasan berikut 1. Kerusakan pada sistem gigi
Gigi berlubang terjadi ketika bakteri di mulut menghasilkan asam yang merusak enamel gigi. Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang dalam.
Ketika kerusakan mencapai dentin atau lapisan di bawah email, rasa sakit mulai muncul karena dentin mengandung serabut saraf. penyakit
Ketika rongga gigi semakin membesar, bakteri dapat masuk ke dalam gigi yang disebut pulpa. Pulpa gigi mengandung saraf dan pembuluh darah.
Pulpitis dapat menyebabkan peradangan yang disebut pulpitis. Pulpitis dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan terus-menerus. Tekanan sekecil apa pun bisa menimbulkan rasa sakit. Sensitivitas terhadap rangsangan eksternal
Gigi berlubang seringkali lebih sensitif terhadap faktor eksternal, seperti makanan panas, dingin, atau manis.
Rasa nyeri tersebut terjadi karena rangsangan mencapai saraf gigi yang sudah teriritasi atau terluka sehingga menyebabkan nyeri semakin parah.
Sakit kronis akibat gigi berlubang sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja. Yang terbaik adalah menemui dokter gigi sesegera mungkin untuk mendapatkan perawatan.
Berikut beberapa pengobatan kerusakan saraf: 1. Perawatan fluoride
Untuk gigi yang baru saja berlubang, dokter gigi akan meresepkan lebih banyak fluoride dibandingkan yang ditemukan dalam pasta gigi.
Fluorida dapat diberikan dalam bentuk cair, gel, atau busa. Obat ini dapat memperbaiki enamel dan mencegah berkembangnya gigi berlubang.2. Tambalan gigi
Tambalan atau tambalan gigi banyak digunakan untuk mengatasi gigi berlubang. Penambalan dilakukan dengan cara membuang bagian gigi yang rusak terlebih dahulu.
Gigi ditambal dengan bahan khusus seperti resin komposit, porselen, emas atau perak. Sudut gigi
Mahkota gigi atau kawat gigi adalah metode pemasangan mahkota palsu pada gigi yang rusak. Prosedur ini dilakukan untuk merawat gigi yang rusak parah atau lemah.4. Perawatan saluran akar
Perawatan saluran akar dilakukan jika kerusakan mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Pencabutan gigi
Pencabutan gigi dilakukan bila kerusakan sudah sangat parah sehingga tidak dapat dipulihkan.
Pencabutan gigi dapat dilanjutkan dengan pemasangan gigi tiruan atau implan gigi, untuk mengisi celah yang ditinggalkan oleh gigi yang dicabut.
Itulah beberapa penyebab gigi berlubang terus terasa sakit dan cara yang sering dilakukan dokter. (Keranjingan/FEF)