Jakarta, CNN Indonesia –
Warna interior tidak semua warna Siapa sangka warna interior bisa mempengaruhi mood orang yang tinggal di dalamnya?
Pertanyaannya, warna interior apa yang bisa menimbulkan kekhawatiran?
Warna interior memegang peranan penting dalam rumah. Warna dinding misalnya, dapat memberikan suasana unik pada sebuah rumah
Meski tergolong umum, warna putih bisa terkesan membosankan. Tak heran jika banyak orang yang mencari warna alternatif untuk interior rumah.
Namun, banyak warna justru mempengaruhi mood seseorang. Warna tertentu bisa meningkatkan stres
Warna interior yang bisa membuat Anda merasa cemas dan stres
Para ahli telah menyusun daftar warna yang menimbulkan stres jika digunakan pada ruangan tertentu. Beberapa di antaranya berikut ini menurut Living dkk Red
Merah merupakan warna populer yang sering dibicarakan. dibahas Menurut psikolog warna, warna merah dapat meningkatkan detak jantung, menyebabkan rangsangan ekstra dan membangkitkan perasaan cemas dan agresif.
Hindari penggunaan warna merah untuk kamar kecil seperti kamar tidur, ruang bermain anak, ruang belajar, dan ruang keluarga
Anda bisa menggunakan warna merah untuk ruang makan dan restoran karena dapat merangsang nafsu makan dan meningkatkan energi di ruangan yang tenang. Kuning cerah
Kuning cerah sering dikaitkan dengan kebahagiaan. Namun di sisi lain, kuning cerah juga dikaitkan dengan perasaan frustasi dan sedih
Gunakan warna kuning cerah hanya sebagai aksen saja, bukan sebagai warna utama. Jika dipadukan dengan warna yang tepat, warna kuning dapat menebar suasana menyenangkan
Namun, sebaiknya gunakan sedikit warna kuning cerah di ruang tamu karena dapat mengganggu warna putih cerah
Putih cerah bisa terasa dingin dan membosankan Dalam feng shui, putih cerah memberi energi tinggi dan tidak terlalu menenangkan
Memang benar, warna putih pekat sering dikaitkan dengan rumah sakit dengan kesan klinis dan steril. Warna ini menyebabkan peningkatan kadar hormon stres kortisol
Sebaiknya ruangan tidak sepenuhnya berwarna putih. Warna putih cerah umumnya kurang kondusif untuk relaksasi
Warna neon
Warna-warna cerah dapat merangsang area pemrosesan sensorik visual di otak. Aktivasi ini menyebabkan rangsangan pada sistem saraf simpatis dan peningkatan hormon stres.
Dalam jangka pendek, berada di ruangan bernuansa neon sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun, dalam jangka panjang, warna-warna cerah tersebut dapat mengganggu respons stres tubuh.
Sebaiknya gunakan warna neon secukupnya. Hindari penggunaan warna neon pada ruang yang dihadirkan untuk tujuan kenyamanan, seperti kamar tidur Art
Seninya sungguh indah. Namun, Krishna bisa merasa stres dan sedih jika digunakan secara berlebihan (pli/pua)