Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Agama (Menag) Nasrudin Umar berencana ikut serta dalam penerapan kelas kecerdasan buatan (AI) dan coding di madrasah dan pesantren.
Nasrudin mengatakan, tidak ada perbedaan antara sekolah di bawah Kementerian Agama dan di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemandikadasman).
“Tidak ada perbedaan seperti itu. Jadi kalau di sana canggih, di sini pasti canggih juga,” kata Nasrudin dalam konferensi pers di sela-sela Rakernas Kementerian Agama di Bogor, Jumat (15/11). .
Nasrudin mengatakan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Dasar juga berada di bawah koordinasi Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Tentu saja kebijakan yang berlaku akan sama.
Dia tidak menjelaskan secara detail penerapan pembelajaran AI dan coding di madrasah dan pesantren. Namun, dia menyatakan akan berkoordinasi dengan kementerian lain.
Jadi kita koordinasi lewat menteri kita untuk koordinasi di Kementerian Pendidikan Dasar, dan juga di Kementerian Agama terkait pendidikan, katanya.
Sebelumnya, penerapan kelas AI dan coding di sekolah dasar diprakarsai oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Gibran mengatakan, anak-anak Indonesia harus siap menghadapi tantangan masa depan.
Menteri Pendidikan Dasar Abdul Muti mengatakan rencananya akan menerapkan pembelajaran AI dan coding mulai kelas empat sekolah dasar. Mata pelajaran tersebut bersifat opsional, sehingga hanya dilaksanakan oleh sekolah yang mampu.
“Kemarin, pada pertemuan terakhir kita, saya ditugaskan menjadi menteri.” Kalau bisa mungkin di tingkat SD atau SMA juga harus diterapkan di sekolah-sekolah, kelas coding,” kata Gibran, Senin (11) di Sheraton Grand Jakarta, Jakarta Selatan. /11).
(dhf/tsa)