Jakarta, CNN Indonesia –
Pada Selasa (19/11), harga minyak terhenti akibat meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan dimulainya produksi di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia.
Minyak mentah berjangka Brent naik satu sen menjadi $73,31 per barel, menurut laporan Reuters. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik hanya 0,3 persen, atau 23 sen, menjadi $69,39 per barel.
Ukraina menggunakan rudal ATACMS AS untuk pertama kalinya untuk menyerang wilayah Rusia pada hari Selasa.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut serangan itu merupakan eskalasi yang dilakukan Barat. Presiden Rusia Vladimir Putin telah menurunkan ambang batas serangan nuklir.
Para analis mengatakan meningkatnya ketegangan merupakan keuntungan bagi harga minyak.
Sebab sentimennya mengkhawatirkan berkurangnya pasokan di pasar. .
“Ini mencerminkan peningkatan ketegangan dalam perang Rusia-Ukraina dan meningkatkan risiko gangguan pasokan di pasar minyak,” kata Daniel Hynes, analis di ANZ Bank.
Di sisi lain, minyak didukung oleh peningkatan permintaan dari Tiongkok yang merupakan konsumen terbesar bahan bakar tersebut.
Namun, dimulainya produksi di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia membatasi kenaikan harga.
(Agustus/Agustus)