Jakarta, CNN Indonesia —
Banyak hal yang membedakan bayi prematur dengan bayi normal, salah satunya adalah kemampuan minum. Seringkali ditemukan bayi prematur kesulitan menyusu.
Bayi prematur tidak meminum ASI secepat bayi cukup bulan. Para ahli menjelaskan mengapa fenomena ini bisa terjadi.
Luh Karunia Wahyuni, dokter spesialis rehabilitasi anak RSIA Bunda Jakarta, mengatakan bayi prematur minum ketika memenuhi banyak kebutuhan, yakni menghisap, menelan, perlindungan saluran napas, koordinasi menghisap-menelan-pernapasan, dan keterampilan. Ketahanan fisik.
“Bayi tidak bisa menyusu, tentu saja tidak bisa minum.” Bayi bisa menyusu, bukan berarti boleh minum karena itu hanya salah satu syarat yang dipenuhi,” kata Loh dalam jumpa media di RSIA Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/11).
Bayi prematur membutuhkan stimulasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan minumnya. Ketika bayi sudah bisa menyusu, tim dokter baru akan melanjutkan kebutuhan selanjutnya, mulai dari menjaga fungsi pernapasan hingga mengamati sepenuhnya kualitas gerak bayi.
Benar sekali, terkadang orang tua merasa bingung saat memberikan dot bayi. Dot dinilai mengganggu proses pemberian ASI eksklusif.
Padahal, dot untuk bayi prematur dan dot yang digunakan bayi normal memiliki kegunaan berbeda. Loh mengatakan dot digunakan untuk mendorong bayi menyusu.
Gerakan menghisap yang diharapkan pada bayi prematur adalah gerakan menghisap yang bukan untuk kepuasan gizi (non-nutritive menyedot). Mengisap non-nutrisi merupakan suatu refleks, bukan gerakan yang dapat dicapai dengan sendirinya.
“Bagaimana kita menstimulasi refleks ini? Saat kita memberikan stimulus,” ujarnya. (lainnya/wiw)