Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah Afghanistan yang dikuasai Taliban membunuh seorang tahanan dalam penembakan di stadion sepak bola di Gardez, provinsi Paktia pada Rabu (13/11).
Wartawan AFP melaporkan bahwa Taliban telah berhasil mengeksekusi tahanan di sebuah stadion di depan ribuan orang. Taliban kemudian menembak tahanan tersebut sebanyak tiga kali di tengah pertempuran.
Sebelum penembakan, Taliban meminta para pemimpin dan warga untuk menghadiri “wahyu”.
Terdakwa diidentifikasi sebagai Mohammad Ayaz Asad. Mahkamah Agung versi Taliban menjatuhkan hukuman mati padanya karena membunuh orang lain.
Mahkamah Agung menegaskan bahwa keputusan tersebut telah “dikaji dan ditinjau dengan cermat.”
Ini bukan pertama kalinya Taliban membunuh warga sipil. Pada bulan Februari, tiga tahanan meninggal.
Dua orang tewas di kota Ghazni, dan satu lagi tewas beberapa hari kemudian di provinsi utara Jawjan.
Sejak mengambil alih Afghanistan, Taliban telah membunuh enam orang.
Pembantaian tersebut terjadi pada masa rezim Taliban pada tahun 1996 hingga 2001.
Selama kepemimpinannya, Taliban menggunakan kebijakan radikal dan ultra-konservatif, terutama terhadap perempuan.
Selain itu, hukuman fisik seperti cambuk juga digunakan untuk kejahatan seperti pencurian, perzinahan, dan alkoholisme.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok hak asasi manusia mengutuk penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan Taliban. (satu/rds)