Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Pertanian (Kementan) mengindikasikan Indonesia perlu mengimpor 1 juta ekor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu Program Pangan Bergizi Gratis dan kebutuhan susu reguler. Volume tersebut merupakan akumulasi impor ternak pada tahun 2025-2029.
Hal itu diketahui dari pidato Menteri Pertanian Amran Suleiman pada rapat kerja dengan Komisi IV DPR pada Selasa (11/05).
“Impor 1 juta ekor (2025-2029). Pelaku: 55 perusahaan swasta,” demikian pemaparan Amran.
Pemaparan ini juga menjelaskan bahwa impor tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan susu sebanyak 8,5 juta ton pada tahun 2029.
Jumlah tersebut terbagi antara kebutuhan susu reguler sebesar 4,9 juta ton dan kebutuhan Program Gizi Gratis sebesar 3,6 juta ton.
“Sumber (impor): Australia, Brazil, Selandia Baru, Amerika, dan Meksiko,” demikian pemaparan Amran.
Sebelumnya, Amran menegaskan, pemerintah berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas ternak agar dapat memenuhi kebutuhan gizi program pemerintah mendatang, termasuk pangan bergizi gratis.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia menargetkan menjadi pemasok pangan dunia pada tahun 2033. Oleh karena itu, peningkatan produksi pangan sangatlah penting. Dengan cara ini, impor pangan yang meningkat akibat fenomena El Niño dapat dikurangi.
Ia juga memberi tahu Presiden Prabov Subiant bahwa seorang pengusaha Vietnam sedang berinvestasi dalam produksi produk susu di Indonesia.
Kedua, ada investor cash cow dari Vietnam, kata Amran di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10).
Amran mengatakan Kementerian Pertanian akan memastikan proses investasi berjalan lancar. Namun, Amran masih enggan membeberkan total biaya rencana investasi tersebut.
“Nanti kita keluarkan di sana,” imbuhnya.
(fby/sfr)