Jakarta, CNN Indonesia.
Setidaknya dua warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel pada Jumat (15 November) di kawasan Zeitoun, selatan Kota Gaza.
Al Jazeera melaporkan, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 37 orang sejak fajar hari ini.
Di tempat lain, pasukan Israel menahan enam warga Palestina di Tepi Barat.
Pasukan Israel menangkap enam warga Palestina dalam penggerebekan di beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan Israel memasuki desa Deir Summit, sebelah barat Hebron, dan menangkap empat warga setelah menggerebek beberapa rumah.
Di Tepi Barat bagian utara, kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa tentara Israel menyerang daerah Balada al-Balad di Nablus timur. Mereka masuk ke dalam rumah dan menangkap warga Palestina tersebut.
Tentara Israel juga menyerang kamp pengungsi Al-Ein di Nablus barat, menghancurkan beberapa rumah tanpa melakukan penangkapan apa pun, kantor berita tersebut melaporkan.
Di kota Qalqilya, pasukan Israel menahan warga lainnya, menggeledah sebuah rumah, menghancurkan perabotan dan menjarah perhiasan emas, kata Wafa.
Demonstrasi anti-perang di Maroko.
Sementara itu, Aljazeera melaporkan bahwa ribuan warga Maroko mengambil bagian dalam protes dan acara solidaritas untuk mendukung Lebanon dan Jalur Gaza, mengutuk perang Israel yang sedang berlangsung.
Usai salat Jumat, massa berkumpul di beberapa kota, termasuk Kenitra, Berehid, Al Hosima, Qalat Mkuna dan kota-kota lain di seluruh negeri.
Unjuk rasa tersebut, yang diselenggarakan oleh Komite Maroko untuk Dukungan Umat, sebuah organisasi non-pemerintah, menyerukan dukungan berkelanjutan untuk Palestina dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel pada akhir tahun 2020 dengan menandatangani Abraham Accords, sebuah strategi AS yang melibatkan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan sejak tahun 2020 yang menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan berbagai konsesi. (Tim/Bra)