Jakarta, CNN Indonesia —
Menjelang perayaan Tahun Baru 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Penjabat Gubernur (Pj) Sumsel Elen Setiadi memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Tinggi (HLM) (Rakor) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Wilayah (TP2DD).
Acara yang digelar pada Senin (11/11/2024) di Hotel Santika Premiere Palembang ini bertujuan utama menyusun strategi pengendalian inflasi di tengah potensi kenaikan harga pada hari libur besar akhir tahun.
Di awal sambutannya, Elen menyampaikan, berdasarkan keterangan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, akan terjadi inflasi pada Oktober 2024 di Provinsi Sumsel sebesar 1,09 persen dibandingkan tahun lalu. Indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,87. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 1,44 persen dengan IHK 107,05 dan terendah di Kota Lubuklinggau sebesar 0,89 persen dengan IHK 104,61.
Komoditi penyumbang inflasi antara lain tomat, ayam ras murni, daging ayam ras, koin emas juga merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar pada inflasi kabupaten/kota di Sumsel pada Oktober 2024. yang terbesar di seluruh kabupaten/kota di kota inflasi Sumsel adalah cabai merah.
“Ini menjadi catatan penting bagi kita semua dan saya yakin mulai hari ini kita sudah mengambil strategi politik karena tinggal satu bulan lagi konfrontasi dengan Nataru dan kita masih mempunyai ruang yang cukup untuk melakukan apa yang perlu kita dukung dan dukung. dan berkoordinasi,” ujarnya.
Elen mengingatkan agar gubernur dan wali kota meningkatkan kewaspadaannya menjelang Pilkada 2024 yang digelar serentak di Sumsel pada 27 November mendatang. Sesuai perintah Menteri Dalam Negeri (Mendagri), seluruh daerah bersiaga tinggi dan bisa mengantisipasi ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir yang kemungkinan besar bisa dimanfaatkan oleh pasangan calon mana pun untuk mendapatkan dukungan. dari masyarakat.
“Kami juga mengimbau para gubernur dan wali kota untuk menambah pasokan barang dengan dana BTT yang akan kita diskusikan dengan Kementerian Dalam Negeri, dan khusus untuk beras kita akan bekerja sama dengan Bulog.”
Elen juga meminta TPID Kabupaten/Kota berupaya menjamin keberlangsungan Program Mobilitas Pangan Mandiri (GSMP) Sumsel melalui Strategi Ketersediaan Pasokan, memantau secara berkala kondisi pasokan, mendukung multi pemusnahan baru bawang merah dan cabai, serta mendukung upaya optimalisasi kerja sama antar daerah (KAD) khususnya di bidang penelitian teknologi dan pengembangan informasi.
“Harga murah melalui penerapan pasar murah secara berkesinambungan, pemantauan harga pasar secara rutin sebagai peringatan dini, penetapan target penurunan harga komoditas pada HET, optimalisasi dan pengulangan perdagangan berimbang, serta melakukan kajian terkait manajemen distribusi gabah,” ujarnya. menjelaskan. .
Ia mengingatkan kepada kabupaten selaku ketua TPID kabupaten/kota agar upaya yang dilakukan dapat didokumentasikan dan dilaporkan kepada Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) tepat waktu.
“Hal ini untuk mendapatkan kesempatan meraih penghargaan pada TPID Awards 2025 yang proses penjuriannya akan berlangsung sepanjang tahun 2024,” jelasnya.
Dalam rapat koordinasi ini, sejumlah pemangku kepentingan turut serta menyampaikan materi mengenai langkah dan strategi pengendalian inflasi. Turut hadir Sekretaris Daerah Sumsel Edward Candra dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. (milikku/milikku)