Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta investasi baru Apple tidak hanya sebesar 100 juta Dolar AS atau Rp 1,59 triliun (dengan kurs Rp 15.930 per dolar AS) agar tujuan ekonomi Presiden Prabowo Subianto bisa tercapai.
“Kami pemerintah tentu ingin lebih besar (investasi Apple tidak hanya $100 juta),” kata Juru Bicara Menteri Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (21). /11).
Ya, karena tentu (Apple) berharap bisa membangun industri manufakturnya di Indonesia. Atau kalau tidak, akan menarik industri lokal untuk menjadi bagian dari rantai nilai globalnya, lanjutnya.
Febri memahami industri di Indonesia masih belum mampu menyelesaikan permasalahan semikonduktor. Namun, dia memastikan pabrik lokal bisa membantu Apple memproduksi aksesoris termasuk kabel pengisi daya.
Apple diperkirakan akan membeli produk manufaktur Indonesia sebagai bagian dari komponen iPhone. Febri menegaskan hal ini akan memberikan multiplier effect khususnya bagi pekerja di Indonesia.
“Kami sedang mengevaluasi apakah nilai investasi sebesar 100 juta dollar AS (selama dua tahun) dalam proposal Apple tersebut tepat untuk Indonesia. Dan tentunya sejalan dengan tujuan pemerintahan Pak Prabowo (Presiden Prabowo) dan Gibran ( Wakil Presiden (Presiden Gibran) Rakabuming Raka) yang kita inginkan pertumbuhan ekonominya 7-8 persen, dengan harapan bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja, kata Febri.
“Kami berharap investasi Apple juga dapat mendatangkan tenaga kerja dalam jumlah besar. Jika investasi tersebut dapat menjadikan beberapa pabrik lokal di Indonesia berfungsi sebagai bagian dari rantai nilai global,” imbuhnya.
Apple saat ini masih terkendala regulasi Standar Komponen Internal (TKDN). Artinya, produsen elektronik asal Amerika Serikat (AS) tidak bisa menjual produk iPhone 16 di Indonesia.
Usulan investasi baru yang diterima Kementerian Perindustrian pada 19 November 2024 merupakan opsi untuk memenuhi kebutuhan TKDN.
(sk/sfr)