Jakarta, CNN Indonesia –
Calon Gubernur (cagub) Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini atau Risma memberikan pelatihan mengemudi kepada seniman batik yang tergabung dalam Persatuan Batik Magetan. Tak hanya pelatihan, Risma juga mengaku siap memberikan modal pertama.
Saat berkunjung ke Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Risma mengatakan kedua hal tersebut akan membantu kebebasan seniman batik untuk meningkatkan akses pasar. Dengan adanya pelatihan dan bantuan modal, perajin bisa menjual kain tenun batik.
“Sungguh, siapa yang cepat jualnya, dialah yang paling baik. Ya, kalau kamu mau, aku akan mengajarimu menjahit, mengajarimu menjahit. Kalau kamu mau, aku akan membantumu untuk membawa ke pelatih, menjahit dengan mesin jahit, kalau ibu-ibu mau, saya jahit lho,” kata Risma, Rabu (20/11).
Pendiri Persatuan Batik Magetan, Anggi Putra Harsa mengucapkan terima kasih atas inisiatif Risma. Anggi menjelaskan, jumlah UKM (Usaha Kecil Menengah) yang menjadikan Batik Magetan profesional telah mencapai 45 UKM.
“Terima kasih banyak bu. Saat ini kami memiliki 45 UKM batik se-Kabupaten Magetan bu,” kata Anggi.
Menanggapi hal tersebut, Risma meminta para perajin tidak perlu khawatir. Di sisi lain, para seniman batik diingatkan untuk serius mengembangkan Batik Magetan hingga potensi maksimalnya.
“Wis, kamu tidak akan memulai dengan modal pertama, tapi kamu harus pindah. Kalau tidak bergerak, sayang sekali. Wis ayo kita semua berpikir baik-baik sekarang. Tenang saja, don Jangan takut,” kata Risma.
Sebelumnya, Risma berkesempatan mengunjungi Pasar Gorang Gareng di Kecamatan Kawedanan, Magetan, mendapat sambutan antusias dari para pedagang dan pengunjung pasar.
Anit yang sedang berjualan sayur mayur di pasar, bahkan sudah selesai mengenakan pakaiannya untuk berfoto bersama Risma.
“Senang sekali bisa bertemu dengan Ny. Risma orangnya,” kata Anit yang turut memegang ponselnya untuk berfoto bersama rombongan.
Melihat kehadiran Risma, sejumlah pengusaha meneriakkan isu Risma-Gus Hans untuk pemilihan pemimpin daerah (Pilkada) 2024.
“Ayo dari Jawa Timur, Bu!” teriak para pedagang dan pengunjung di Pasar Gorang Gareng. (lokasi/posisi)