Jakarta, CNN Indonesia —
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim hujan akan terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025.
Wilayah yang diperkirakan akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024 adalah sebagian wilayah Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, dan Kalimantan.
Saat ini wilayah yang diperkirakan mengalami puncak curah hujan pada periode Januari-Februari 2025 adalah Lampung, Provinsi Utara, sebagian kecil Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua, kata Deputi BMKG. Ahli Klimatologi Ardhasena menerimanya pada Sabtu (23/11).
Ardhasena menjelaskan, hingga pertengahan November 2024 (Basarian I-II), indeks ENSO (pergerakan udara dari Samudera Pasifik) menunjukkan La Niña lemah, sedangkan indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan udara dari Samudera Hindia) menunjukkan La Niña yang lemah, sedangkan indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan udara dari Samudera Hindia) menunjukkan La Niña lemah. menunjukkan nilai IOD negatif nol.
Terkait dinamika perairan Indonesia secara umum, lanjutnya, menunjukkan suhu laut lebih hangat dari biasanya. Berdasarkan hasil pemantauan secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa wilayah Indonesia mungkin terkena dampak iklim hingga tahun 2025.
Wakil Ahli Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan, saat ini terdapat Bibit Siklon Tropis 96S di Samudera Hindia barat daya Bengkulu dan teramati Bibit Siklon Tropis 99B di Samudera Hindia sebelah barat Aceh. Kedua jenis polutan tersebut mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap atmosfer dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.
Selain itu, ada peristiwa lain yang sedang terjadi saat ini yaitu MJO, Rossby, dan Kelvin Waves, sehingga dalam beberapa minggu mendatang, masyarakat harus meningkatkan pengetahuan dan ekspektasi terhadap kemungkinan badai seperti hujan lebat. disertai petir dan angin kencang.
“Diprediksi hujan akan terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dengan mencermati kembali dunia usaha dan lembaga yang rentan terhadap bencana serta lebih melakukan tindakan pencegahan agar kecelakaan dapat dihindari,” ujarnya. dikatakan.
(perusahaan/bukan)