Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhi mengaku belum mendapat informasi dari otoritas IKN mengenai rencana pengembalian kereta tanpa rel tersebut ke China.
Termasuk keputusan memulangkan Autonomous Rail Transit (ART) yang masih menunggu lampu hijau dari Kementerian Perhubungan.
“Otoritas (IKN) tidak memberi tahu saya (soal keputusan pengembalian ART ke China). Nanti saya coba tanya ke otoritas,” kata Dudi di Kantor Kementerian Keuangan dan Cukai, Jakarta Timur, Kamis /11. ).
Doody menegaskan, rencana penarikan ini sepenuhnya merupakan hak OIKN. Begitu pula jika akhirnya otoritas membatalkan kereta mandiri.
“Jika otoritas menyatakan tidak memenuhi standar atau persyaratan yang diinginkan OIKN, saya serahkan sepenuhnya kepada OIKN,” ujarnya.
Otoritas Kereta Otonom di IKN merupakan perusahaan patungan antara Norinco dan perusahaan konstruksi perkeretaapian Tiongkok bernama CRRC. Otoritas IKN bertanggung jawab melaksanakan dan menguji kereta trackless di Nusantara.
Namun, sistem trem otonom diklaim tidak akan efisien. Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan OIKN pada 10 September 2024 hingga 22 Oktober 2024.
Hasil uji proof of Concept (POC) menunjukkan sistem otonom pada trem otonom tidak berfungsi dengan baik, kata Deputi Komisioner IKN Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammad Ali Berwi seperti dikutip DTICCOM.
“Kalau (tidak berjalan baik), maka sesuai MoU PoC, kami akan meminta Norinco mengembalikan stasiun kereta api di China ke IKN,” imbuhnya.
Otoritas IKN mendapat dukungan dari tim evaluasi independen dalam penerapan PoC. Ini mencakup para ahli transportasi, ahli teknologi dari berbagai universitas dan asosiasi profesi.
(Minggu/Agustus)