Jakarta, CNN Indonesia —
Lebanon menyatakan lima orang tewas dalam serangan Israel di pegunungan timur Beirut pada Selasa (12/11). Para pejabat keamanan mengatakan hal ini terjadi setelah serangan udara Israel menghantam rumah-rumah pengungsi.
“Serangan Israel menargetkan sebuah rumah di mana para pengungsi tinggal, termasuk perempuan dan anak-anak,” kata pejabat keamanan tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.
Seperti dilansir AFP, Kementerian Kesehatan menyatakan dalam laporan awal, “Lima orang tewas dalam serangan musuh Israel di Balsham.”
Meskipun serangan Israel di luar kamp Hizbullah sering kali menargetkan bangunan tempat warga sipil berlindung, pejabat keamanan Lebanon mengatakan kepada AFP bahwa sasarannya adalah anggota Hizbullah.
Pada Senin (11/11), Israel menyerang wilayah Akkar di Lebanon utara, menewaskan sedikitnya delapan orang, menurut kementerian, dalam salah satu serangan yang jauh dari perbatasan Israel sejak perang pecah pada September.
Sementara itu, Lebanon pada Minggu (11/10) menyatakan 23 orang, termasuk tujuh anak-anak, tewas dalam serangan Israel di desa Almaty, sebelah utara ibu kota.
Pada Selasa pagi, Israel melancarkan lebih dari selusin serangan udara di Beirut selatan, kata media pemerintah, ketika militer Israel memperingatkan penduduk di empat distrik untuk mengevakuasi kamp Hizbullah.
“Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan besar-besaran yang menargetkan jalan raya Hadi Nasrallah, serangan ke-13 di pinggiran selatan Beirut,” kata Kantor Berita Nasional (NNA) yang dikelola pemerintah.
Para saksi mengatakan mereka mendengar suara tembakan di daerah tersebut sebelum serangan terjadi – setelah warga diperingatkan untuk pergi setelah ada seruan untuk mengungsi.
NNA juga melaporkan serangan Israel di kota Hermel di timur dan kota Nabatieh di selatan.
Pada bulan Oktober 2024, serangan Israel menghancurkan pasar Nabatiyeh yang bersejarah, gelombang serangan kedua menghantam balai kota, menewaskan beberapa orang, termasuk walikota.
Sejak tanggal 23 September, Israel telah menargetkan kampanye pengebomannya di Lebanon, terutama menargetkan kamp-kamp Hizbullah di Beirut selatan dan di timur dan selatan. Seminggu kemudian, Israel mengirim pasukan darat ke Lebanon.
Eskalasi ini terjadi hampir setahun setelah serangan penembakan lintas batas yang dilancarkan Hizbullah untuk mendukung Hamas melawan Israel, yang menyebabkan perang Gaza pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 3.240 orang telah tewas di Lebanon sejak bentrokan dimulai tahun lalu, menurut kementerian kesehatan, sebagian besar terjadi sejak akhir September. (AFP/Kris)