Jakarta, CNN Indonesia —
Pada Kamis (11 Juli), Kementerian Pertahanan Israel menandatangani kesepakatan pembelian 25 jet tempur canggih F-15 dari Amerika Serikat senilai $5,2 miliar atau setara Rp81,1 triliun.
Kesepakatan pembelian jet tempur Boeing merupakan bagian dari paket bantuan AS yang disetujui pemerintahan Joe Biden-Kamala Harris dan Kongres AS awal tahun ini.
“Tadi malam (Rabu), Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak besar untuk pembelian pesawat tempur F-15 generasi berikutnya, di mana kami akan membeli 25 pesawat tempur canggih yang diproduksi oleh Boeing Amerika,” bunyi pernyataan pejabat Israel. tentang pesawat tempur F-15
Pesawat tempur F-15 yang kali ini dibeli Israel dari Amerika Serikat adalah pesawat tempur F-15IA Eagle II. Pesawat ini diproduksi oleh maskapai penerbangan AS McDonnell Douglas Corp.
Pesawat tempur ini merupakan versi modifikasi dari versi sebelumnya yakni F-15E Strike Eagle, seperti disebutkan dalam situs resmi Angkatan Udara AS.
Dibanderol dengan harga sekitar $27,9 juta atau Rp436 miliar, pesawat tempur ini memiliki bobot 31.700 ton, panjang 19,44 meter, dan lebar sayap 13 meter.
Berbicara tentang mesin, jet tempur F-15IA Eagle II ditenagai oleh dua mesin turbin Pratt & Whitney F100-PW-100, dengan masing-masing mesin memiliki daya dorong 23,450 pon. Hal ini memungkinkan pesawat tempur F-15IA Eagle II mampu melaju dengan kecepatan 2.988 kilometer per jam.
Pesawat tempur F-15IA Eagle II juga mampu terbang pada ketinggian maksimal 65.000 kaki hingga 8.700 kilometer.
Sebagai jet yang digunakan dalam peperangan, pesawat tempur F-15IA Eagle II juga dilengkapi dengan berbagai senjata ampuh. Beberapa di antaranya seperti meriam M-61A1 20 mm dan enam laras yang dipasang di dalam dengan 940 butir peluru.
Selain itu, pesawat tempur ini juga dilengkapi dengan 4 buah meriam AIM-9 Sidewinder, 4 buah meriam AIM-120 AMRAAM, dan 8 buah meriam AIM-120 AMRAAM yang dibawa secara eksternal.
Menurut Defense and Aviation Info, pesawat tempur F-15IA Eagle II memiliki keunggulan dibandingkan pendahulunya.
Jet ini dilengkapi dengan sistem radar AN/APG-82(V)1 yang dapat mendeteksi rudal musuh meski belum diluncurkan. Oleh karena itu, sistem pendeteksi musuh pada pesawat tempur ini diyakini lebih baik dibandingkan pendahulunya.
Menurut informasi Kementerian Pertahanan Israel, pesawat tempur F-15IA Eagle II akan mulai dikirim oleh Amerika Serikat pada tahun 2031 dengan 4-6 pesawat per tahun.
Pesawat tempur ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pertahanan udara Israel dalam melawan musuh.
(gas/dna)