Tanggerang, CNN Indonesia –
Usulan kenaikan pajak (PPN) dari 1 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 dan tindakan lainnya diperkirakan dapat mempengaruhi penjualan kendaraan di Indonesia. Diperkirakan penjualan kendaraan bisa turun 500.000 unit pada tahun 2025 atau kembali ke era epidemi.
“Kami menyadari tahun 2024 merupakan tahun yang sangat sulit bagi industri otomotif. Oleh karena itu, Gaikindo terpaksa mengubah target tahunannya dari 1,1 juta kendaraan menjadi 850.000 pada akhir tahun 2024,” kata Nangoi di acara Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) di ICE, BSD, Tangerang, pekan lalu.
Menurut Nangoi, pemerintah perlu mengkaji ulang rencana kenaikan PPN 12 tahun depan karena dampaknya terhadap industri mobil sangat luas.
Situasi pasar kendaraan di Indonesia saat ini sedang sulit. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah adanya PHK terhadap pekerja karena adanya pemotongan gaji.
Nangoi memperkirakan jika industri otomotif tidak membaik tahun depan, maka akan terjadi penurunan penjualan dan bahkan PHK dalam skenario terburuk. Gaikindo juga mengharapkan dukungan pemerintah untuk menjaga kondisi industri otomotif tanah air.
“Keberlanjutan industri otomotif Indonesia sangat penting dan harus dijaga. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian Republik Indonesia untuk memberikan lutut insentif yang mungkin bisa merawat Indonesia. pasar mobil,” kata Nangoi.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melihat adanya tanda-tanda kebijakan perekonomian tahun ini berdampak pada industri otomotif. Tanpa bantuan, pasar kendaraan akan terus terkoreksi.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa industri otomotif berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Menurut Agus, pemerintah saat ini sedang menyiapkan kebijakan untuk mendorong penjualan kendaraan, termasuk insentif bagi sektor kendaraan hybrid.
Agus menyimpulkan, “salah satu aspek terpenting dari program saat ini adalah penyiapan program penguatan dan kebangkitan perekonomian industri otomotif.”
(kaleng/mikrofon)