Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Lebanon dan milisi Hizbullah telah menerima usulan gencatan senjata AS dengan Israel.
Ali Hassan Khalil, asisten ketua parlemen Lebanon Nabih Berri, mengatakan Lebanon mengirimkan tanggapan tertulis kepada kedutaan AS di Lebanon untuk melanjutkan pembicaraan.
Hizbullah juga mendukung perundingan gencatan senjata yang dilakukan pemerintah Lebanon.
“Lebanon menyampaikan pendapatnya mengenai dokumen (gencatan senjata) dengan semangat positif,” kata Khalil, menurut Reuters.
“Semua observasi yang kami kirimkan mengkonfirmasi kepatuhan terhadap semua ketentuan Resolusi (PBB) 1701,” tambahnya.
Ia mengacu pada resolusi Dewan Keamanan 1701 yang mengakhiri perang antara Hizbullah dan Israel pada tahun 2006. Resolusi tersebut menyatakan bahwa Hizbullah tidak boleh berada di wilayah antara perbatasan Lebanon-Israel dan Sungai Litani di perbatasan.
Khalil mengatakan keberhasilan operasi tersebut kini bergantung pada Israel. Ia mengatakan jika Israel tidak menemukan solusi maka akan menimbulkan 100 masalah.
Israel telah lama berargumen bahwa Resolusi 1701 tidak pernah dilaksanakan dengan baik, merujuk pada kehadiran milisi dan senjata Hizbullah di perbatasan. Selain itu, Lebanon menuduh Israel melanggar wilayah udaranya dengan pesawat tempur.
(DNA/DNA)