Surabaya, CNN Indonesia —
Calon gubernur nomor urut 1 Jawa Timur Luluk Nur Hamida berjanji akan menghilangkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme atau munculnya oknum di birokrasi negara.
Luluk mengatakan, dirinya tidak akan membiarkan orang terdekatnya mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Termasuk anak-anaknya sendiri: “Kita bisa melakukan pengendalian internal, dan sebaliknya kita bisa menyerukan partisipasi yang lebih luas untuk mencegah nepotisme yang bisa terjadi melalui orang dalam,” kata Luluk menjawab pertanyaan panel yang dibacakan moderator. .
Hal itu diungkapkan Luluk dalam rapat dengar pendapat kedua Pilgub Jatim 2024 di Konvensi dan Pameran Grand City di Surabaya, Minggu (3/11), “Saya yakin anak saya hanya satu dan pemerintah tidak menyukainya. Maka semuanya akan aman di bawah kepemimpinan saya,” tambah Luluk, inti dari birokrasi adalah melayani dan memastikan pekerjaan bebas dari korupsi. Ia mengatakan, perlu dipastikan bahwa birokrasi bebas dari nepotisme dan korupsi: “Itulah sebabnya digitalisasi birokrasi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari, dan semua proses rekrutmen, serta penghargaan, harus transparan dan adil,” ujarnya. dikatakan. Luluk juga ingin memastikan pihaknya mengajak masyarakat untuk ikut memantau kinerja Pemprov Jatim. Dikatakannya, pemerintah tidak boleh peka terhadap masukan dan kritik, sementara calon gubernur ke-3 Tri Rismaharini atau Risma bercerita tentang pengalamannya membangun e-procurement dan e-budget pada tahun 2002 saat masih menjabat sebagai birokrat di Dinas Pembangunan Pemkot. Surabaya “Saat itu saya membuat e-procurement dan e-budget pertama di Indonesia, kemudian digunakan oleh pemerintah Indonesia selama 10 tahun,” kata Risma dengan elektronik, karena Anda bisa berpartisipasi secara langsung dan aktif, karena prosesnya sangat mudah. Terbuka, sekaligus Calon Gubernur Nomor Urut 2 Hofifa Indar Parawansa mengatakan, dalam lima tahun terakhir, ia menciptakan slogan Emil Dardak dan Setar. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya mendapat kehormatan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: “Kami merasa terhormat karena menjadi satu-satunya pemerintah provinsi yang menerima SPBE (Sistem E-Government) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Ini penting. Transparansi penerapan ekosistem digital akan kami lakukan dalam rekrutmen BUMD di setiap pimpinan UPT pelayanan, tidak hanya itu Khofifa mengatakan, Khofifa juga menyampaikan bahwa sistem meritokrasi yang dibangunnya di Pemprov Jatim, sudah mendapat penilaian yang sangat tinggi Begitu pula dengan BKD Jawa Timur yang juga mendapat penghargaan, “Jadi saya sampaikan, apa yang kita lakukan ini berbasis ekosistem. Sistem digital yang ada saat ini sudah transparan”, – katanya. Dikatakannya, apa yang disampaikan oleh presiden saat ini merupakan paradoks karena masih terdapat kasus korupsi di Pemprov Jatim: “Tapi mohon maaf Bu Hofifa, apa yang beliau sampaikan agak paradoks karena sudah jelas bahwa semua sistem elektronik di Jatim tidaklah gratis, “Jawa Timur – provinsi tempat terjadinya kasus ini banyak korupsinya sehingga tidak efektif, tidak efisien dan tidak terlaksana,” pungkas Luluk.
(frd/ugo)