Jakarta, CNN Indonesia —
Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 42,33 poin atau 0,60 persen menjadi 7.287 pada akhir perdagangan pekan lalu. Meski begitu, investor asing tercatat sudah menjual total Rp 2,4 triliun dalam waktu tujuh hari.
Kinerja indeks pada pekan lalu melemah setelah tiga kali melemah dan hanya dua kali pulih. Secara keseluruhan, IHSG melemah 2,91 persen dalam sepekan.
Sekretaris Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad melaporkan adanya kenaikan rata-rata harga saham sepanjang sepekan. Rinciannya, terjadi peningkatan dari Rp11.315 triliun menjadi Rp11.686 triliun yaitu 3,27 persen.
“Juga terjadi kenaikan nilai tukar harian sebesar 2,87% menjadi 1,30 juta transaksi dari 1,27 juta transaksi pada minggu lalu,” ujarnya dalam siaran resmi di situs BEI, Jumat (8/11).
Tak mau kalah, rata-rata volume transaksi harian bursa juga meningkat. Terjadi peningkatan sebesar 0,31 persen dari 21,47 miliar saham menjadi 21,53 miliar.
Pada saat itu, penyelesaian hanya dapat dilakukan dengan uang pasar. Kautsar mencatat terjadi perlambatan sebesar 2,86 persen menjadi Rp12,241 triliun dari pekan lalu Rp12,601 triliun.
Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan IHSG akan tertekan pasca Donald Trump memenangkan Pilpres AS 2024 sebagai kandidat utama di Negeri Paman Sam sehingga menambah ketidakpastian pasar.
“Kalau melihat ke masa lalu (saat Trump jadi presiden AS), ada perang dagang dan tarif dengan China. Jadi pasar juga memperkirakan kekuatan penurunan suku bunga AS akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya,” ujarnya kepada CNNIndonesia. . com, Sabtu (9/10).
Meski demikian, Audi melihat indeks masih mendapatkan momentum pada pekan ini. Pergerakannya dibatasi yakni dari 7.200 menjadi 7.450.
Ia mengatakan MACD juga masih menunjukkan volatilitas. Namun indikator RSI menunjukkan mulai terjadi pembalikan, dimana JSIG mencoba untuk keluar dari zona oversold.
Potensi pullback tersebut bisa dimanfaatkan investor jika IHSG dipastikan menembus level 7.327 dalam jangka pendek, saran Audi.
Ia juga memperingatkan soal perasaan rumah tangga. Hal ini terlihat setelah data pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2024 mengalami penurunan menjadi 4,95 persen year-on-year (yoy).
Sementara pasar melihat perekonomian Indonesia masih tumbuh di kisaran 5 persen. Hal ini disebut berdampak pada spekulasi pasar.
Sebaliknya, dia melihat sentimen rilis kinerja kuartal ketiga untuk penerbit. Jika hasilnya di bawah ekspektasi pasar, hal tersebut diyakini akan membatasi pergerakan IHSG.
“Minggu ini pasar menunggu rilis data neraca perdagangan yang diperkirakan masih lebih dari US$ 3,3 miliar. Indeks kepercayaan konsumen yang diperkirakan berada pada level baik (juga) akan berdampak pada pasar, ” jelasnya.
Ada tiga saham yang direkomendasikan berdasarkan analisa teknikal. Pertama, produsen energi dengan kode ABMM diperkirakan akan menembus level 3.900 pada minggu ini.
Kedua, Audi menyarankan untuk membeli saham rusak PT Metro Healthcare Indonesia Tbk yang pekan lalu naik 3,88 persen. Dia memperkirakan CARE akan berada pada kisaran 125-152 selama sisa minggu ini.
Ketiga, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk alias MAPI diyakini mencapai posisi 1.650. Audi menyarankan investor untuk membeli secara spekulatif.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengingatkan adanya risiko koreksi indeks pada pekan ini. Ia mengatakan pergerakan CPI akan rentan dengan perkiraan support di 7.099 dan resistance di 7.453.
“Kami memperkirakan pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh rilis Indeks Keyakinan Isi (IKK), penjualan ritel, dan neraca perdagangan Indonesia,” prediksi Herditya.
Selain itu, investor akan mencermati rilis data inflasi AS dan data industri Tiongkok. Pergerakan nilai tukar rupiah dan aset tanah juga tidak terpelihara.
Ia menyoroti tiga saham yang diprediksi masih untung. Pertama milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk alias BBRI yang memiliki rentang pergerakan 4.680-4.850.
Kedua, Herditya menyarankan HRUM encoder. Dia menilai saham PT Harum Energy Tbk yang menguat bertahap 0,88 persen, kemungkinan akan terus menguat hingga 1.270.
Sedangkan peringkat ketiga dimiliki oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang mungkin naik dari peringkat 67 ke peringkat 71. Emiten tersebut menguat sekitar 3,28 persen pada perdagangan terakhir.
(pta/pta)