Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan, setelah tahun 2024 Pilkada akan fokus pada peninjauan sebaran pemilu dan tahun pilkada.
Proposal ini sedang dibahas dengan partai politik, ilmuwan dan koalisi masyarakat sipil.
“Alangkah baiknya, setelah tahapan pilkada selesai, kita akan fokus. Sekarang semua usulan kita terima. Namun, setelah tahapan pilkada selesai, kita akan berdiskusi secara serius dengan teman-teman masyarakat sipil, kelurahan, dan teman-teman partai. “ucap Bima. . Kompleks Arya, Jakarta, Rabu (20/10).
Politisi PAN ini menjelaskan, banyak masukan terkait perbedaan sistem penyelenggaraan pemilu dan pilkada. Bima menegaskan, Pemerintah akan melaksanakan seluruh usulan.
“Banyak usulan yang merupakan variasi sistem. Jadi kami terima semuanya,” ujarnya.
Usulan tersebut salah satunya disampaikan Kepala Badan Pengawas Pemilu (Bavaslu), Rahmat Bagja. Ia mengaku mendengarkan keinginan dan harapan Panitia Pengawas Daerah (Panvaskam) yang sangat lelah karena ajang demokrasi digelar berdekatan.
“Pilkada kita dan pilkada kita harus terpisah, tidak pada tahun yang sama,” kata Bagja saat upacara peringatan Pilpres 2024, Rabu. pengendalian pemilu daerah di Monas, Jakarta.
Bagja juga mengatakan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sedang mempertimbangkan usulan untuk tidak menyelenggarakan pemilu nasional dan daerah pada tahun yang sama.
Dia mengatakan, Bavaslu sudah menyerahkan permasalahan tersebut ke pemerintah dan DPR.
“Pilkada dan pilkada tidak boleh digabung dalam satu tahun karena waktunya sudah tepat dan jawabannya akan dibahas ke depan,” kata Bagja.
“Agar tahapan-tahapan tersebut tidak terulang kembali, yang merupakan kerentanan tersendiri,” ujarnya.
Tahun ini, pemilu dilaksanakan pada Februari 2024, dan pilkada pada November 2024.
(mnf/tsa)