Jakarta, CNN Indonesia —
Panglima TNI BNPB Letjen Suharyanto mengatakan pemerintah akan menyediakan dana perumahan bagi warga menunggu yang rumahnya rusak parah akibat letusan Gunung Lewotobi Laki di Nusa Tenggara Timur.
Dana rumah tunggu diberikan sebesar Rp500.000 per bulan untuk setiap kepala keluarga (KK) selama enam bulan. Jadi totalnya setiap keluarga mendapat Rp 3.000.000.
“Kami menyediakan sumber daya perumahan untuk menunggu warga yang mengalami luka berat dan tidak mungkin mereka tinggal di pengungsian,” kata Suharyanto dari BNPB cabang Jakarta, Selasa (11/12).
Saat menyediakan sumber daya keuangan untuk menunggu apartemen, diasumsikan bahwa semua renovasi atau perpindahan ke rumah baru akan selesai dalam waktu enam bulan. Suharyanto mengatakan BNPB telah menginformasikan kepada pemerintah bahwa ada 2.700 unit rumah yang perlu direlokasi.
“Jadi kami informasikan ke menteri untuk relokasi sementara ada 2.700 unit rumah,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait menyiapkan dana sebesar Rp 60 juta untuk perbaikan rumah yang rusak parah.
Ara menjelaskan anggarannya berasal dari APBN, APBD, dan swasta. “Tetapi kalaupun belum cukup, kita harus menambahkannya,” ujarnya.
Gunung Lewotobi Laki meletus dini hari tanggal 4 November 2024. Berdasarkan laporan, 9 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Epidemi ini menyerang ribuan warga di berbagai desa. Mereka dievakuasi ke lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa tempat.
(mnf/tsa)