Surabaya, CNN Indonesia
Pengusaha Ivan Sujianto meminta maaf dalam video atas intimidasi terhadap siswa Sekolah Menengah Kristen (SMAK) Gloria 2 EN hingga membungkuk dan berteriak.
Ivan mengatakan akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Dalam video berdurasi 2 menit 33 detik tersebut, Evan meminta maaf kepada NN atas perbuatannya. Ia mengaku menyesali perbuatannya.
“Saya Ivan Sujianto, sebagai orang tua Excel, saya ingin meminta maaf. Dan saya sangat menyesali perbuatan dan keresahan tersebut,” kata Ivan dalam video yang diperoleh wartawan di Surabaya, Kamis (14/11). Siang.
Ivan meminta maaf kepada SMAK Gloria School, N dan orang tua N.
Ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas keresahan akibat perbuatannya.
“Permintaan maaf ini saya sampaikan kepada SMAK Gloria 2, orang tua siswa, khususnya Ethan dan orang tuanya,” ujarnya.
Saya juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan kesombongan yang saya bawa, imbuhnya.
Dalam video tersebut, Ivan menjelaskan, dirinya memilih bungkam dan tidak berkomentar kepada media hingga saat ini karena ingin masuk ke dalam.
“Selama ini, saya lebih memilih diam. Saya lebih suka menganalisis tindakan yang telah terjadi. Aku berharap Tuhan mengabulkan ini padaku. Saya berharap Tuhan menjadikan saya orang yang lebih baik,” ujarnya.
Ivan mengaku akan segera menyerahkan ke Polrestabes Surabaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia berharap perbuatannya bisa membuat masyarakat memaafkannya.
“Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya. Saya berharap seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Surabaya, bisa memaafkan saya,” ujarnya.
Terakhir, Ivan meminta maaf kepada anak dan istrinya karena perbuatannya telah mempermalukan keluarganya.
“Ayah meminta maaf kepada istri dan anak-anakku, Ayah meminta maaf atas perbuatanmu yang membuatku malu,” ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto mengaku masih belum mengetahui rencana ekstradisi Ivan.
“Sampai saat ini belum ada [penyerahan Ivan] ke Polrestabes Surabaya. Kalau nanti ada perubahan, akan kami informasikan,” kata Aris.
Evan menjadi sorotan publik setelah video viral dirinya mengancam EN dan membuatnya sujud.
Salah satu petugas keamanan SMAK Gloria 2, Caslan mengatakan, kejadian itu terjadi pada Senin (21 Oktober) sore saat para siswa hendak pulang sekolah.
Kejadiannya sekitar pukul 16.00 waktu setempat setelah dia pulang sekolah, kata Caslan, Selasa (11/12/2007).
Saat itu, Evan bersekolah di SMA Kristen Gloria 2 bersama rombongan. Siswa EN mencari di mana mereka berada.
Putra Evan, LL, yang bersekolah di SMA Chita Hati di Surabaya, adalah siswa di E.N. Pertandingan basket di sebuah mall di surabaya
Pertarungan satu sama lain di lapangan terus berlanjut di media sosial, katanya.
Kemudian Ivan E.N. Itu membuatnya membungkuk dan berteriak meminta maaf. Beberapa guru, petugas keamanan, bahkan Bhabinkamtibmas setempat berusaha berdamai.
Akibat kerusuhan tersebut, SMA Kristen Gloria 2 melalui salah satu gurunya mengajukan gugatan pada Kamis (28 Oktober). Laporan telah diterima dan didaftarkan ke LP/B/1103/XI/2024/SPKT POLESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.
(frd/gil)