Jakarta, CNN Indonesia —
Amerika Serikat melarang semua penerbangan ke Haiti setelah tiga pesawat ditembak jatuh pada Senin (11/11).
Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat mengatakan pada Selasa (12/11) bahwa semua penerbangan dari AS ke Haiti ditangguhkan menyusul penembakan jatuh sebuah penerbangan komersial Spirit Airlines dalam perjalanan dari Florida menuju ibu kota Port-au-Prince.
Insiden tersebut memaksa penerbangan dialihkan ke Republik Dominika. Informasi yang diperoleh, seorang pramugari mengalami luka ringan dalam kejadian tersebut.
Sederet foto yang beredar di media memperlihatkan beberapa bagian pesawat berlubang peluru.
Selain penerbangan Spirit Airlines, dua penerbangan lain yang berangkat dari ibu kota Haiti pada hari Senin juga mendapat kecaman. Kedua maskapai tersebut adalah JetBlue dan American Airlines. Kedua pesawat selamat.
Menanggapi peristiwa tersebut, Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa meminta para pemimpin Haiti untuk mengesampingkan kepentingan pribadi dan fokus pada kelangsungan pemerintahan negara tersebut.
“Kebutuhan rakyat Haiti yang mendesak dan mendesak memerlukan pemerintahan transisi yang memprioritaskan pemerintahan dibandingkan kepentingan pribadi para aktor politik,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, menurut Channel News Asia.
Penembakan itu terjadi di tengah kebingungan mengenai kekerasan geng di Haiti.
Haiti telah lama terisolasi dari dunia luar sejak kekerasan yang mengguncang negara tersebut. Bandara utama Haiti ditutup ketika tembakan terdengar dari beberapa wilayah ibu kota.
Toko-toko dan sekolah tetap tutup di Haiti untuk waktu yang lama karena takut akan kekerasan. Sekitar 80% ibu kota Haiti saat ini dikuasai oleh geng kriminal.
Geng kriminal sering dilaporkan melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk perampokan, pemerkosaan, dan penculikan.
Menurut catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 1.200 orang tewas sepanjang Juli hingga September akibat kekerasan di Haiti.
Haiti saat ini diperintah oleh Dewan Transisi yang dibentuk untuk menstabilkan negara. Untuk waktu yang lama Haiti tidak memiliki presiden atau parlemen. Pemilihan umum terakhir diadakan di negara ini pada tahun 2016.
Pada hari Senin, dewan transisi kepresidenan Haiti menunjuk Alix Didier Fils-Aim sebagai perdana menteri, menggantikan mantan perdana menteri Gary Conille, yang terlibat dalam perebutan kekuasaan dengan dewan transisi. (blq/rds)