Jakarta, CNN Indonesia —
Penjabat (PJ) Gubernur Sumsel (Samsel), Alain Setiadi menegaskan komitmennya dalam upaya pemberantasan praktik pungutan liar (pungli) di wilayah Sumsel. Menurutnya, praktik tersebut merupakan penyakit sistemik yang dapat meruntuhkan fondasi pemerintahan dan merugikan masyarakat.
Tak hanya itu, Allen juga menilai pungli merupakan permasalahan yang serius dan kompleks. Praktik ini tidak hanya merugikan masyarakat, namun juga menimbulkan ketidakadilan dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Oleh karena itu, sebagai bagian dari upaya membangun pemerintahan yang bersih dan transparan, kita harus berkomitmen memerangi pungli secara efektif, kata Allen saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Satgas Saber Pungli (RAKOR) Provinsi Sumsel di Gria, Jumat Agung Palembang. (22/11) pagi.
“Rapat koordinasi daerah ini merupakan langkah maju yang penting dalam upaya kita bersama memberantas praktik pungutan liar yang masih terjadi di berbagai sektor pelayanan publik,” imbuhnya.
Allen menjelaskan, sejumlah agenda penting yang dibahas dalam rakor ini adalah evaluasi pelaksanaan program Saber Pungli, strategi baru pencegahan dan pemberantasan pungli, pemantauan yang lebih efektif di tingkat daerah, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaporan kasus pungli.
“Tujuan keberadaan Satgas Saber Pungli adalah untuk memberantas praktik korupsi, bukan menciptakan praktik baru yang bertentangan dengan tujuan awalnya,” kata Allen.
Lebih lanjut Allen menegaskan, tim Saber Pungli harus memiliki integritas, transparansi, dan akuntabilitas yang tinggi. Ia juga menegaskan mekanisme pelaporan, pemantauan, dan akuntabilitas harus jelas dan dapat diakses oleh masyarakat.
“Sangat penting untuk menciptakan sistem pencegahan, sistem birokrasi yang transparan, sederhana dan bebas dari praktik perantaraan. Semakin kompleks birokrasi, semakin besar peluang terjadinya pungutan liar,” kata Allen.
“Setiap anggota harus sadar bahwa ini adalah pekerjaan pengabdian yang mulia, bukan kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi,” ujarnya.
Allen mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel akan sangat mengapresiasi adanya unit anti pungli (UPP) yang berintegritas, serta sanksi tegas bagi mereka yang terbukti melakukan malpraktik.
“Saya berharap setiap peserta rapat koordinasi dapat memberikan masukan konstruktif pada diskusi setelahnya dan berbagi pengalaman serta strategi yang berhasil diterapkan,” pungkas Allen.
Sementara itu, Kepala Inspektorat Provinsi Sumsel H Kurniawan selaku ketua panitia mengatakan, rapat koordinasi Satgas Saber Pungli bertujuan untuk komitmen bersama mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan memberikan pelayanan yang bebas korupsi. untuk komunitas.
“Pesertanya 162 orang dari kepolisian kabupaten/kota, kejaksaan, Irjen,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota dengan kinerja UPP terbaik. Secara rinci, kinerja UPP terbaik pertama diraih oleh Kota Palembang, kinerja UPP terbaik kedua diraih oleh Kabupaten Muara Enim, dan kinerja UPP terbaik ketiga diraih oleh Kabupaten Ogan Ilir. (campak/campak)