Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menerapkan Climate Modification Technology (TMC) atau rekayasa iklim pada Pilkada DKI Jakarta, khususnya pada periode 26-28 November 2024.
Kepala Bidang BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji menjelaskan, TMC merupakan upaya meredam tingginya curah hujan yang dapat menimbulkan banjir, terutama di wilayah rencana dan TPS.
Program ini juga bertujuan untuk mengatasi dampak air dari 13 sungai yang melintasi DKI Jakarta yang sebagian besar terdampak cuaca di Provinsi Banten dan Jawa Barat, kata Isnawa di Jakarta, Selasa, dilansir Antara.
Rekayasa iklim merupakan hasil koordinasi antara BPBD, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan berbagai organisasi terkait.
Rekayasa iklim juga menjadi yang pertama di Indonesia yang mendapat pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Provinsi (APBD). Hal ini menunjukkan komitmen DKI Jakarta dalam menangani risiko bencana secara mandiri dan inovatif.
Pelaksanaan TMC diperkirakan memakan waktu tiga hari, meliputi pra-pemungutan suara, intra-hari, dan pasca-pemungutan suara.
Pekerjaan ini dilakukan dengan menyemai awan menggunakan bahan khusus untuk memicu hujan di wilayah yang telah ditentukan untuk mengalihkan air dari wilayah rawan banjir.
BPBD DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat mewaspadai perubahan iklim dan mengikuti perkembangan terkini melalui jalur resmi. Layanan darurat BPBD dapat dihubungi di 112.
Melalui kerja sama tersebut, Pemda DKI Jakarta berharap dapat sukses menyelenggarakan Pemilukada 2024 tanpa gangguan cuaca, dengan tetap menjaga keselamatan warga dari risiko bencana.
(antara/vws)