Jakarta CNN Indonesia —
Kampanye iklan perubahan logo Jaguar telah menarik perhatian publik, namun reaksi publik di seluruh dunia terhadapnya negatif.
Sejumlah komentar menyusul peluncuran kampanye “tidak menyalin apa pun” Jaguar minggu lalu, termasuk bos Tesla Elon Musk.
“Apakah kamu menjual mobil?” tulis Musk menanggapi video rebranding di akun @Jaguar.
Bagian kampanye Jaguar dalam video tersebut terasa lebih fokus pada fashion dan tidak menampilkan mobil sama sekali. Video ini memperlihatkan banyak orang yang tidak biasa dengan pakaian warna-warni, ‘tidak meniru apa pun’. ‘seru’; ‘jalani hidup’; Berisi tulisan ‘Penghapusan Normal’ dan ‘Cetakan Rem’.
Selain Musk, unggahan tersebut juga mendapat ratusan komentar. Ada yang mengaku sebagai lelucon, mempertanyakan apakah Jaguar masih menjual mobil, menduga akun tersebut telah diretas, dan meminta segera dihapus. Bahkan dikaitkan dengan gerakan ‘kebangkitan’ anti rasisme atau penciptaan identitas baru. Mereka mengira itu adalah seks.
Direktur Pelaksana Jaguar Roden Glover mengatakan dia menyadari kritik tersebut, yang dia gambarkan sebagai hal yang “menjijikkan”.
Ia mengatakan perusahaan tidak ingin berpolitik dan pesan yang ingin mereka sampaikan telah hilang dalam api intoleransi.
“Kami perlu membangun kembali merek kami dan membangunnya kembali pada titik harga yang berbeda, jadi kami perlu melakukan sesuatu secara berbeda,” kata Glover tentang Carscoops, Selasa (26/11).
Mereka mengatakan kampanye perubahan nama adalah bagian dari hal itu, dan mereka sengaja beralih dari gaya mobil tradisional.
Selain merilis videonya, Jaguar juga merilis logo baru yang memadukan huruf kapital dan huruf besar menjadi ‘jaGUar’. Jaguar juga telah membuat monogram yang menyertakan logo maskot Jaguar ‘Leaper’ dan kombinasi huruf ‘i’ dan ‘r’.
Jaguar berasal dari Inggris dan berasal dari tahun 1935 dengan nama model mobil sport SS. Jaguar dimiliki oleh Ford pada tahun 1990 dan diakuisisi oleh Tata Motors pada tahun 2008. (fea/fea)