Jakarta, CNN Indonesia —
Demam berdarah dengue (DBD) dapat menyerang hampir semua pekerja. Namun pekerja konstruksi merupakan kelompok yang paling rentan.
Astrid B. Solistomo, Ketua Persatuan Profesi Kesehatan Kerja Indonesia (Perduki), mengatakan pekerja yang paling terkena dampak demam berdarah adalah pekerja konstruksi.
Salah satu penyebabnya adalah banyaknya genangan air di lokasi pembangunan yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Risiko paling besar bagi pekerja konstruksi,” kata Astrid pada acara Sinergi SIAP Melawan Dangue di Jakarta, Kamis (21/11).
Selain pekerja bangunan, masyarakat yang tinggal di daerah endemis juga terkena gigitan nyamuk demam berdarah. Mereka yang tinggal sementara juga sangat sensitif terhadap gigitan nyamuk.
“Di Indonesia hampir seluruh petanya berwarna coklat tua (endemis DBD). Makanya semua orang rentan terkena. Tak heran angkanya terus meningkat,” ujarnya.
Perusahaan harus menyediakan vaksin demam berdarah
Oleh karena itu, kata Astrid, pengusaha harus lebih memperhatikan kesehatan pekerjanya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan suntik vaksin demam berdarah.
Vaksin ini dapat melindungi karyawan dan keluarganya sehingga kualitas hidup dan kinerja karyawan tidak terpengaruh.
Perusahaan cukup memberikan vaksinasi DBD, tidak perlu membayar karyawan yang sakit karena terpapar virus, dan khususnya, tidak perlu membayar karyawannya karena terpapar jika bersedia memberikan vaksinasi untuk demam berdarah. katanya (tst/asr)