Jakarta, CNN Indonesia —
Lima jenazah warga Dusun Koberung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur ditemukan di sumur tua pada Kamis, 28 November pagi, diduga akibat keracunan gas.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan polisi, lima korban meninggal dunia setelah menyerang sumur tua atau mencium bau gas beracun. Udara tersebut kemungkinan berasal dari perendaman bambu yang menimbulkan bau menyengat dan mencemari udara di dalam sumur.
Edwan Kardena, Ketua Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (FTSL ITB), mengatakan kemungkinan kondisinya bersifat anaerobik, yaitu air kekurangan oksigen akibat proses penguraian organik. .
Fenomena perendaman bambu dapat menimbulkan kondisi anaerobik, yakni kondisi air kekurangan oksigen karena mudahnya proses penguraian bahan organik, kata Edwan kepada fun-eastern.com, Jumat (29/11).
Ia menambahkan, “Bisa jadi karena zat yang ada di dalam bambu itu sendiri atau di dalam sumur.”
Dikatakannya, proses ini menghasilkan gas seperti hidrogen sulfida (H2S) dan metana (CH4), yang mengurangi oksigen di dalam sumur, terutama jika sumurnya sempit dan dalam.
Edwan menambahkan, meski tidak ada bambu seperti di Pamekasan, gas beracun bisa langsung keluar.
Jadi masyarakat harus memastikan oksigennya cukup jika ingin masuk ke dalam sumur atau lebih baik menghindari masuk ke dalam sumur.
Sementara itu, Profesor Agus M. Ramdhan dari International College of Science and Engineering (FITB) mengatakan gas yang paling umum ditemukan di air sumur adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Keduanya biasanya ditemukan di air tanah.
“Gas metana mudah terbentuk di tempat yang mengandung bahan organik (misalnya: air danau) dan terbentuk pada kondisi anaerobik (kondisi dengan oksigen rendah). Pada saat yang sama, karbon dioksida dapat terbentuk akibat perilaku antar permukaan tanah. air dan batuan lainnya, seperti batuan vulkanik dan batu gamping (limestone), kata Agus.
Menurutnya, kedua gas yang ada di air bawah tanah tersebut kurang beracun.
Namun kedua gas ini bisa berbahaya jika berada dalam konsentrasi tinggi di ruang tertutup.
“Metana dan karbon dioksida berbahaya jika konsentrasinya tinggi di ruang tertutup karena dapat menggantikan oksigen sehingga seseorang bisa mengalami hipoksia,” ujarnya.
Sebelumnya, warga Dusun Koberung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur dihebohkan dengan kejadian lima orang tewas berturut-turut di sebuah sumur tua pada Kamis, 28 November dini hari.
Dalam keterangan Kapolres Pademawu Riawanto, ia mengatakan ada lima orang yang saling bantu menyelamatkan diri dari sumur tersebut.
Dalam pemeriksaan polisi, lima orang yang terlibat tewas di sumur tua akibat penyerangan atau penghirupan gas. Udara tersebut kemungkinan berasal dari perendaman bambu yang menimbulkan bau tidak sedap dan mencemari udara di dalam sumur.
(hari libur/hari libur)