Jakarta, CNN Indonesia –
Kepala raksasa teknologi Meta, Mark Zuckerberg, bertemu dengan Presiden AS yang baru terpilih Donald Trump di resornya di Mar-a-Lago. Apa yang kalian berdua bicarakan?
Andy Stone, juru bicara Meta, mengatakan pertemuan itu “penting untuk masa depan inovasi Amerika.” Stone juga mengatakan bahwa Mark berterima kasih atas undangan makan malam Trump.
“Mark berterima kasih atas undangan makan malam Presiden Trump dan kesempatan bertemu dengan anggota timnya mengenai pemerintahan baru,” kata Stone dalam pernyataan yang diterbitkan The Verge pada Rabu (27/11).
Stephen Miller, penasihat senior Trump, juga membenarkan pertemuan tersebut. Menurutnya, dalam pertemuan tersebut Zuckerberg mengungkapkan keinginannya untuk mendukung pemerintahan Trump.
“Mark Zuckerberg telah menyatakan keinginannya untuk menjadi juara dan bagian dari perubahan di Amerika dan seluruh dunia dengan jelas melalui gerakan reformasi yang dipimpin oleh Donald Trump,” kata Miller.
Meski tidak jelas apa yang dibicarakan keduanya, pertemuan tersebut menunjukkan bahwa Trump mungkin memiliki pandangan berbeda terhadap Zuckerberg.
Trump dan Zuckerberg sebelumnya tidak memiliki hubungan yang baik. Trump selalu lebih suka melakukan kontak dekat dengan miliarder teknologi saingan Zuckerberg, Elon Musk.
Selain itu, Facebook dan Instagram, media sosial Zuckerberg, menangguhkan akun Trump setelah kerusuhan Capitol tahun 2021.
Trump juga mengancam Zuckerberg dengan penjara jika ikut campur dalam pemilu presiden 2024.
Sementara itu, Zuckerberg sengaja tidak terlibat dalam politik tahun ini, meskipun ia mengatakan keberhasilan Trump dalam upaya pembunuhan tersebut adalah “salah satu hal terbesar yang pernah saya lihat dalam hidup saya.”
Dia juga salah satu dari banyak eksekutif teknologi yang mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam pemilu tahun 2024, dengan mengatakan dalam postingan Threads bahwa dia “berharap dapat bekerja sama dengan Anda dan pemerintahan Anda.” (Tim/dmi)