Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. telah mengumumkan pembebasan narapidana narkoba Mary Jane Veloso dari Indonesia.
Pada saat yang sama, Kedutaan Besar AS di Ukraina ditutup sementara. setelah menerima ancaman serangan udara.
Presiden Filipina telah mengumumkan bahwa terpidana mati Mary Jane akan dibebaskan dari Indonesia
Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Marcos mengumumkan bahwa Mary Jane Veloso, yang dijatuhi hukuman mati karena penyelundupan narkoba dari Filipina, akan dibebaskan dari Indonesia.
“Mary Jane Veloso pulang,” tulis Bongbong dalam unggahannya.
Bongbong mengatakan Mary Jane akan kembali ke Filipina setelah lebih dari satu dekade melakukan diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia untuk menunda eksekusi.
Ia mengaitkan hasil pembebasan Mary Jane dengan kerja sama yang mendalam dengan Indonesia. Namun Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi membenarkan Mary Jane masih mendekam di Lapas Yogyakarta.
Rusia mengancam akan menggunakan rudal jarak jauh buatan Ukraina sebagai pembalasan.
Rusia mengancam akan menggunakan senjata nuklir sebagai tanggapan terhadap serangan rudal jarak jauh pertama Ukraina, dan Amerika Serikat menggunakan rudal jarak jauh.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Selasa (19/11) bahwa serangan tersebut dapat mengonfirmasi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.
“Ya, doktrin (nuklir kita) mengizinkan hal ini,” kata Peskov pada konferensi pers di Moskow.
Doktrin nuklir yang dimaksud Peskov mengacu pada kebijakan senjata nuklir Rusia, yang baru-baru ini diperbarui dan diperluas oleh Presiden Vladimir Putin pada Selasa (19/11).
Doktrin yang direvisi ini memungkinkan Rusia menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Amerika Serikat dan Barat. Karena berdasarkan doktrin ini, setiap serangan oleh negara non-nuklir yang didukung oleh negara non-nuklir akan dianggap sebagai serangan gabungan oleh Rusia.
Kedutaan Besar AS di Ukraina ditutup setelah ada ancaman serangan udara
Kedutaan Besar AS di Kiev, Ukraina, ditutup pada Rabu (20/11) setelah menerima laporan adanya ancaman serangan udara.
Kedutaan Besar AS mengatakan di situs webnya hari ini bahwa mereka telah menghentikan sementara operasinya dan meminta semua staf kedutaan untuk mencari suaka.
“Kedutaan Besar AS di Kyiv telah menerima informasi spesifik mengenai ancaman serangan udara skala besar pada 20 November. Untuk berjaga-jaga, kedutaan telah ditutup dan personel kedutaan diperintahkan untuk berlindung di tempat,” kedutaan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan. AFP.
Warga AS di Ukraina harus bersiap untuk segera membela diri jika menerima peringatan udara, kata Kedutaan Besar AS.
(tim / DNA)