Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta militer negaranya meningkatkan kepemimpinan pemerintah Filipina.
Sebab, ia menilai pemerintahan Filipina saat ini sedang “rusak” karena banyaknya perpecahan di dalam negeri.
Namun, dia tidak meminta militer Filipina melakukan kudeta terhadap pemerintahan saat ini.
“Pemerintah Filipina sekarang terpecah, banyak sekali kesalahan, hanya militer yang bisa memperbaikinya,” kata Duterte dalam konferensi pers, Senin (25/11), dilansir The Strait Times.
Selain itu, Duterte juga menyatakan tidak akan meminta militer Filipina mengambil alih pemerintahan saat ini dengan membentuk dewan militer.
Selain itu, mantan Presiden Filipina ini juga mengecam militer negaranya yang selalu mendukung Presiden Bonggbong Marcos. Faktanya, Duterte menilai dirinya telah gagal memimpin pemerintahan Filipina.
Komentar Duterte menambah perpecahan yang ada di pemerintahan Filipina. Pasalnya kini situasi pemerintahan di Tanah Air sedang panas gara-gara ancaman pembunuhan Sara Duterte dari Presiden ‘Bongbong’ Marcos.
Sebelumnya, Wakil Presiden Filipina Sara Duterte meminta Presiden Filipina Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr dibunuh jika terbunuh.
Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers yang ia bicarakan kepada media di DPR Filipina beberapa waktu lalu.
“Jangan khawatirkan keselamatan saya karena saya sudah bicara dengan seseorang. Saya bilang padanya, ‘kalau kamu membunuh saya, bunuh BBM, Liza Araneta, dan Martin Romualdez,'” kata Duterte.
Menurut CNA, Sara mengatakan dia berbicara dengan seorang pembunuh dan memerintahkan dia untuk membunuh Marcos, istrinya dan juru bicara DPR Filipina jika terbunuh. (gas/tas)