Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, rincian anggaran kementerian/lembaga (K/L) baru di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto atau bagian dari anggaran sebelumnya masih dalam tahap finalisasi.
Misalnya, kementerian koordinasi yang semula ada empat di pemerintahan Jokowi, namun bertambah dari tiga menjadi tujuh di era Prabowo. Terdapat pula 16 kementerian baru yang merupakan pemekaran dari 7 kementerian dan 5 lembaga baru.
Menurut dia, tidak ada perubahan APBN karena hanya tinggal beberapa bulan lagi hingga tahun 2024. Alasannya, anggaran K/L baru akan dialokasikan berdasarkan kemampuan negara saat ini.
“Jadi mulai November mereka akan mulai bekerja, meski kita masih dalam tahap APBN 2024 yang dirancang untuk struktur kabinet lama. Fokus kita mendukung seluruh KL dan menteri, terutama menteri baru, dan memberikan bantuan yang maksimal. kata Sri Mulyani pada rapat kerja panitia XI DPR RI yang digelar, Rabu (13/11).
Ani, begitu ia disapa, menegaskan, dirinya sudah berpesan kepada pimpinan K/L yang baru untuk tidak mengkhawatirkan anggaran dan menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan presiden (perpres) masing-masing.
“Kami di Kementerian Keuangan mengkomunikasikan kepada para menteri bagaimana pelaksanaan APBN 2024 yang tinggal 1,5 bulan lagi, sekaligus mengantisipasi dan mempersiapkan APBN 2025 yang harus dilaksanakan,” ujarnya.
Namun anggaran K/L baru tahun depan akan disiapkan secara rinci melalui pelaksanaan APBN-P sejak awal tahun. Hal ini terjadi setelah Presiden Prabowo memerintahkan Kementerian Keuangan menyiapkan rincian anggaran untuk lembaga baru tersebut.
Rincian Anggaran K/L 2025 diharapkan selesai pada akhir bulan ini. Sebab, DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) RUU APBN 2025 akan diumumkan pada 30 November 2024.
“Jadi saat ini kami terus bekerja sama dengan seluruh Kuala Lumpur dan khususnya Bapenas agar APBN bisa kami detailkan dalam DIPA agar bisa diteruskan oleh Presiden ke para menteri,” jelasnya.
Selain itu, pendekatan khusus juga akan diterapkan pada departemen khusus yang mempunyai tugas spesifik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Ani menyatakan akan mengirimkan wakil menteri untuk berkoordinasi dengan kementerian.
“Jadi dalam hal ini Kementerian Keuangan mengambil alih tugas tersebut dan kami berkeliling Kuala Lumpur untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan para menteri dalam melaksanakan tugasnya, kemudian kami berusaha memberikan dukungan yang terbaik kepada Kuala Lumpur,” dia menyimpulkan.
(kaki persegi/kaki persegi)