Jakarta, CNN Indonesia —
Gunung Levotobi Laki yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kabupaten Flores Timur, meletus pada Senin pagi (4/11).
Letusan gunung berapi tersebut merenggut beberapa nyawa dan berdampak pada ribuan orang di berbagai desa.
Berikut fakta yang dirangkum CNIndonesia.com tentang Levotobi dan Mt. tentang wabah tersebut. 10 orang meninggal
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 10 orang kehilangan nyawa akibat letusan Gunung Laki di Levotobi.
Hingga Senin, sembilan jenazah telah dievakuasi dan satu jenazah dievakuasi tim SAR karena korban tertimbun reruntuhan.
Pukul 10.20 WIB, 10 orang dipastikan tewas akibat letusan gunung Levotobi Laki yang terjadi tadi malam, kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Data Bencana BNPB. konferensi pers online pada hari Senin.
Ribuan warga terkena dampaknya
BNPB mencatat tujuh desa terdampak letusan gunung berapi ini. Enam desa di Kabupaten Wulangitang terdampak yaitu Desa Pululera, Navokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Setelah itu ada desa di Kecamatan Ile Bura, yaitu Desa Dulipali.
Sebanyak 2.734 keluarga atau 10.295 jiwa terkena dampak wabah tersebut. Kecamatan Wulangitang sebanyak 2.527 KK atau 9.479 jiwa dan Ile Bura sebanyak 207 KK atau 816 jiwa.
“Yang penting bukan jumlah pengungsi, tapi jumlah korban terdampak di tujuh desa,” kata Abdul seraya menambahkan bahwa empat bandara telah ditutup.
Akibat letusan gunung Levotobi Laki, empat bandara di Pulau Flores ditutup sementara. Keempat bandara tersebut adalah Bandara H Hassan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana Larantuka, dan Bandara Seda Maumere Perancis di Kabupaten Sikka.
General Manager Airnav Cabang Kupang Nyoman Oka Wiraman Frans Seda mengatakan Bandara Maumere sudah tidak beroperasi selama lebih dari dua bulan setelah Gunung Levotobi Laki beberapa kali meletus.
Selain itu, tiga bandara lagi ditutup sementara setelah surat Wings Air membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga destinasi tersebut. Pihak maskapai khawatir abu vulkanik akan mempengaruhi keselamatan penerbangan.
Keadaan luar biasa
Pemerintah negara bagian Flores Oriental menetapkan keadaan darurat mulai 4 November hingga 31 Desember 2024. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Kabupaten Flores Timur: BPBD.300.2.2.5/020/BID.KL/IX/2024.
Selain itu, sejak pukul 00.00 WITA tanggal 3 November lalu, Pusat Vulkanik dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Survei Geologi telah menaikkan status gunung tersebut dari Waspada (Level III) menjadi Waspada (Level IV).
Kenaikan status tersebut berdasarkan hasil survei aktivitas pria di Gunung Levotobi pada 23 Oktober hingga 3 November 2024 pukul 18.00 WITA.
Letusan terjadi pada 1 November 2024, ketinggian kolom letusan mencapai 1500-2000 meter dari puncak. Pada periode ini, gempa bumi dan gempa banjir tercatat terjadi di wilayah Dulipali. (dis/tsa)