Jakarta, CNN Indonesia –
Ratusan juta tahun yang lalu, sebelum manusia hidup di bumi, dinosaurus menguasai bumi dengan berbagai cara. Melalui penemuan fosil feses, ahli paleontologi dengan jelas mengungkap mengapa dinosaurus menguasai dunia.
Martin Qvarnström, arkeolog di Universitas Upesala, yang memimpin penelitian ini, percaya bahwa fosil yang disebut brom ini tersembunyi di banyak informasi lingkungan kuno yang sering diabaikan.
“Kita tahu banyak tentang kehidupan dan kepunahan mereka, tapi saya tidak tahu bagaimana kemunculannya,” demikian hasil penelitian yang diterbitkan di “Nature” dan penelitian tersebut dilaporkan oleh Jaringan Berita Televisi Kabel Amerika Serikat pada Rabu (27/11). ).
Penelitian ini menggunakan lebih dari 500 bijih mangan brom yang dikumpulkan dari cekungan Polandia selama 25 tahun terakhir. Fosil-fosil ini berasal dari periode Trias akhir hingga periode Jurassic, 247 hingga 200 juta tahun yang lalu.
Cracrat, yang mengandung fosil feses dan muntahan, masing-masing disebut corpolyte dan regurgitalite. Penelitian telah menunjukkan bahwa ukuran dan jenis mangan brom meningkat seiring waktu, yang menunjukkan bahwa terdapat hewan yang lebih besar dan makanan yang berbeda.
Dengan memeriksa penampakan dan kandungan bromanit, peneliti dapat menghubungkannya dengan fragmen tulang dan jejak kaki di lokasi yang sama. Melalui metode ini, Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang jenis, jumlah, dan ukuran dinosaurus serta vertebrata lain yang hidup di daerah tersebut.
Dengan menggunakan teknologi pemindaian 3D dari peralatan yang memberikan cahaya pada Glenobul di Prancis, para ilmuwan dapat melihat struktur di dalam fosil tersebut secara detail. Perusahaan ini menghasilkan sinar-X yang sangat kuat dan dapat menganalisis tingkat molekuler.
Hasilnya, penelitian yang sama menemukan sisa-sisa makanan yang dimusnahkan oleh karnivora, seperti ikan, serangga, tumbuhan, dan bahkan tulang hewan lainnya.
“Kelihatannya seperti kotoran anjing Anda di taman, tapi yang jelas memang demikian. Dalam kasus lain, terutama herbivora, sulit ditemukan,” kata Qvarnström.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah asal usul dinosaurus telah melalui lima poin. Awalnya, nenek moyang mereka adalah karnivora, memakan tumbuhan dan daging. Mereka menjadi dinosaurus karnivora dan herbivora pertama.
Ketika aktivitas gunung berapi meningkatkan keanekaragaman tumbuhan, tahap kritis terjadi, yang mengarah pada terciptanya berbagai macam dinosaurus herbivora.
Tanda-tanda periode berikutnya adalah kemunculan dinosaurus raksasa pada awal Jurassic (sekitar 200 juta tahun yang lalu). Dinosaurus terus mendominasi hingga sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid menghantam Bumi dan menyebabkan kehancuran besar-besaran bagi mereka.
Sebelum penelitian ini, manusia mengajukan dua teori utama untuk menjelaskan kemampuan dinosaurus. Pertama, dinosaurus dianggap sebagai reptil lainnya. Kakinya yang lurus dan pergelangan kakinya yang fleksibel membuatnya lebih fleksibel dan efisien.
Teori kedua percaya bahwa dinosaurus pada suatu waktu bisa beradaptasi lebih dari perubahan iklim pada akhir tiga periode.
Namun penelitian baru ini menunjukkan bahwa kombinasi kedua gagasan tersebut mendekati kebenaran, dan dinosaurus dapat membuat perubahan positif pada lingkungan (termasuk perubahan makanan).
Misalnya, dinosaurus herbivora pertama (seperti dinosaurus saurol) tidak hanya memakan pakis, tetapi juga memakan berbagai tumbuhan lain, bahkan arang, yang dapat menyebabkan kepunahan pakis.
Pada saat yang sama, pola makan reptil lain (seperti hewan bergigi dua) seringkali terbatas, terutama pada pohon pinus. Ketergantungan ini mungkin menyebabkan kepunahan mereka sekitar 200 juta tahun yang lalu, dan dinosaurus evolusioner lainnya mungkin masih bertahan dan berkembang biak.
Penemuan ini tidak hanya menjelaskan mengapa dinosaurus menjadi penguasa dunia, tetapi juga memiliki cara untuk memahami makhluk hidup pada zaman dahulu di wilayah lain. Lawrence H. Tanner, ahli paleontologi yang tidak berpartisipasi dalam penelitian tersebut, menyarankan agar metode ini diterapkan di seluruh dunia untuk memberikan peta evolusi dinosaurus yang lebih rinci.
Tanner menulis dalam jurnal yang diterbitkan bersamaan dengan penelitian tersebut: “Teknologi yang menggunakan penelitian ini di tempat lain akan memberikan gambaran global dan membangun penjelasan yang lebih rinci.”
GRZGORZ Niedgwiedzki, penulis utama penelitian tersebut, juga merupakan ahli paleontologi di Departemen Biologi Organik Upusala, kesimpulannya, hikmah dari keberhasilan dinosaurus telah memberikan pelajaran berharga.
“Makan sayur bisa seumur hidup,” ujarnya. (universitas dunia/dmi)