Surabaya, CNN Indonesia —
Kerusuhan di sebuah sekolah di Surabaya, Jawa Timur, menyebar ke media sosial. Peristiwa tersebut disebut terjadi di Sekolah Menengah Kristen Gloria 2 (SMAK) Surabaya.
Kontroversi bermula dari video seorang pria meneriaki seorang siswa. Dia bahkan membuat anak itu membungkuk dan menggonggong. Kaslan, salah satu petugas keamanan Smack Gloria 2, mengatakan, kejadian itu terjadi pada Senin sore (30 Oktober) saat para siswa hendak pulang sekolah.
“Kejadiannya sekitar jam 4 sore waktu setempat sepulang sekolah,” kata Caslan, Selasa (11/12).
Diketahui, pria berinisial IV masuk ke SMA Kristen Gloria 2 bersama rombongan pria hasil rekrutan. Mereka mencari keberadaan pelajar berinisial EN tersebut. IV disebut tak terima putranya, AL, yang bersekolah di SMA Sita Hati Surabaya, diejek EN saat bermain basket di sebuah mall di Surabaya.
“Saling ajak bicara di lapangan lalu [berlanjut] di media sosial,” ujarnya.
IV kemudian meminta EN untuk meminta maaf dan menyuruhnya membungkuk dan menggonggong. Sejumlah guru, aparat keamanan, bahkan Babinkamitebmas setempat mencoba melakukan mediasi. Keributan ini kemudian membuat orang berkumpul.
Akibat kepadatan tersebut, SMA Kristen Gloria 2 melalui salah satu gurunya mengadu ke pengadilan atas kejadian tersebut pada Kamis (28/10). Laporan ini diterima sebagai bagian dari Pengaduan Masyarakat Nomor LPM/1121/Ks/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAIA.
Kuasa hukum SMAK Gloria 2, Sudiman Sidabuke mengatakan IV digugat karena perbuatan tidak senonoh dan pemaksaan berdasarkan Pasal 335 KUHP. Selain IV, dia dikeluhkan karena masuk tanpa izin dan mengeluarkan suara-suara keras dan mengancam. Ia pun mengambil akta kelahiran gurunya dan menunjuknya dengan marah.
Tindakan hukum ini diambil SMAK Gloria 2 demi menjamin keselamatan dan perlindungan siswa serta tenaga pengajar.
Dua pekan kemudian, Jumat (11/8), pihak sekolah bertemu dan rombongan mendatangi SMAK Gloria 2, Nouke CS. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak memutuskan untuk saling memaafkan dan berdamai. Meski demikian, proses persidangan terhadap terdakwa keempat masih berjalan.
Sudiman mengatakan pihaknya telah berdamai dengan Nouke CS yang disebut-sebut merupakan kelompok yang direkrut IV. Namun proses banding IV masih berjalan.
Kami akan menyerahkannya kepada polisi dan terus melaporkan masalah lainnya.”
Sementara itu, kuasa hukum Nouka CS, Richard Handivianto mengatakan, keributan di luar SMAK Gloria 2 Surabaya, Jumat (21/10) lalu, di luar kendali kliennya. Noke tidak menyangka infus akan memerintahkan muridnya untuk berlutut dan menggonggong. Noke dan rekan-rekannya tidak ada niat mengintimidasi pihak mana pun.
Katanya: Tindakan orang tua yang berlutut dan menggonggong untuk meminta maaf kepada orang lain tidak bisa dibenarkan.
(frd/DAL)