Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait meminta sekretaris jenderal (sekjen) kementeriannya berasal dari Kementerian Keuangan. Ia mengaku sudah menyampaikan usulan tersebut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Apalagi, pria yang akrab disapa Ara itu juga menanyakan kepada Inspektur Jenderal (irjen) Kementeriannya dari Kejaksaan Agung (Kejagung).
“Saya tanya ke (Sekjen) Menteri Keuangan dan Irjen Kejaksaan Agung. Mengapa? Supaya sinerginya bagus, karena banyak yang menyangkut pengelolaan anggaran dengan Kementerian Keuangan, pengawasan dengan Kejaksaan Agung,” ujarnya, Selasa (29/10) di Gedung DPR Nusantara.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kementeriannya akan memiliki empat direktorat jenderal (ditjen), yakni Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman, Direktorat Jenderal Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Direktorat Jenderal Rumah Swadaya. Dia mengatakan desain strukturnya masih berupa usulan.
“Jadi ini bukan sosialisasi, ini usulan kami, mohon kritik terhadap struktur ini. Kalau ada yang kurang, saya dengan senang hati meneruskannya, ”ujarnya.
Sementara anggaran Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman ditetapkan sebesar Rp5,078 miliar pada tahun 2025. Anggaran ini turun drastis dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 14 miliar.
Padahal kementerian sudah diminta membangun 3 juta rumah
“Anggaran kita antara Rp14 triliun hingga Rp5 triliun. Kita perlu membangun 3 juta rumah. Kalau angka ini benar, berarti kita harus bekerja 25 kali lebih keras untuk mencapai 3 juta,” imbuhnya.
(tanggal 1 Agustus/Agustus)