Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyinggung beberapa penelitian tentang manfaat program makanan bergizi gratis bagi anak.
Budi memaparkan hasil penelitian yang dilakukan James R Flynn di 72 negara antara tahun 1948 hingga 2022. Pada periode tersebut, Intelligence Quotient (IQ) masyarakat global meningkat sebesar 2,2 poin karena meningkatnya kebutuhan gizi.
“Seperti The Economist edisi Juli 2024, program makanan bergizi gratis ini dapat meningkatkan IQ anak sebesar 15 poin,” kata Budi pada Rakornas antara pemerintah pusat dan daerah di Sentul International Convention Center (SICC). . ) Kabupaten Bogor, Jawa Barat Kamis (7 November).
Untuk menjamin pangan bergizi gratis bagi anak-anak Indonesia, Budi menegaskan Indonesia perlu mencapai swasembada energi.
Indonesia harus melatih kemandirian dan bersaing dengan negara lain, kata Budi. Namun, ia juga menekankan tercapainya pemerataan ketahanan pangan.
“Jika swasembada tidak merata, maka laju pertumbuhan ekonomi kita akan turun menjadi 1,8 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala BIN ini mengatakan, banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Misalnya saja ketidakstabilan di bidang politik dan keamanan.
Oleh karena itu, Budi mengingatkan agar pemerintah dan aparat penegak hukum fokus pada aspek kepastian hukum dalam menangani praktik kriminal.
“Praktik korupsi yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, seperti kejahatan perjudian internet; penyelundupan manusia dan kejahatan lainnya,” jelasnya.
Budi pun berpesan kepada ratusan sesepuh setempat untuk mengikuti lima poin tersebut. Pertama, pemerintahan di daerah. Terus menciptakan dan meningkatkan koordinasi antara legislatif dan yudikatif.
Kedua, Meningkatkan koordinasi dan koordinasi antar Forkopimda.
Poin ketiga adalah kehati-hatian dalam membuat peraturan daerah yang dapat menimbulkan kekacauan. Misalnya dalam penetapan UMP ada partisipasi tripartit pengusaha, pekerja, dan pemerintah, jelasnya.
Keempat, menjamin pelayanan publik yang adil dan tidak diskriminatif. Kelima, prinsip pelaporan data yang benar, objektif dan berdampak positif bagi negara dan negara.
(khr/DAL)