Jakarta, CNN Indonesia —
Para pedagang menyambut baik dampak positif pencatatan nikel Indonesia di London Metal Exchange (LME).
Nikel produksi Indonesia diperdagangkan dengan simbol DX-zwdx sejak Mei lalu. Nikel ini diproduksi oleh PT CNGR Ding Xing New Energy.
Humas CNGR Indonesia Magdalena Veronika mengungkapkan setidaknya ada dua dampak nikel RI terhadap LME. Pertama, kualitas nikel RI diakui dunia.
Pasalnya, untuk bisa berlangsung di LME, DX-zwdx memerlukan proses panjang dan harus memenuhi sejumlah sertifikat.
“Harus melengkapi sertifikat lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan lain-lain yang dipersyaratkan LME. Kemudian selama 3 bulan berturut-turut pengoperasiannya harus memenuhi seluruh persyaratan LME yang berlaku saat ini,” kata Veronika saat jumpa pers. Direktorat Jenderal Pertambangan. dan batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (30/10).
Lebih lanjut, lanjut Veronika, masuknya nikel Indonesia ke LME juga berdampak pada pasar nikel global. Setelah nikel RI masuk LME, Australia dikabarkan protes karena harganya terlalu murah.
Dia mengatakan, harga nikel Indonesia murah karena biaya produksinya tidak mahal.
“Karena tambang kita ada di sini, kita bisa terus menghasilkan produk yang paling murni. Otomatis harganya bisa bersaing di dunia,” ujarnya.
“Menurut tetangga kita di Australia, seharga $20.000, suka atau tidak, akan ada yang membelinya. Ini juga mempengaruhi produksi di Australia yang ditutup hingga 2026. Belum ada kepastian.”
London Metal Exchange (LME) pada Mei lalu menyetujui pencatatan merek nikel pertama yang diproduksi di Indonesia dengan kode “DX-zwdx”.
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi era Jokowi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kebanggaannya karena selama ini diabaikan dunia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia.
Saya juga ingin bercerita tentang pertama kali Indonesia masuk LME London yang selama ini kita abaikan. “Dengan masuknya kita sekarang Indonesia, impian saya bisa menentukan harga nikel dunia, makanya Australia marah karena yakin Indonesia bisa,” kata Airlangga saat rapat kerja di Kantor Anggaran DPR RI, Rabu (5/6). ), dilansir CNBC Indonesia.
“Ya bisa. Bangsa ini hebat, yang tadinya kita lakukan di toko-toko adalah kita bodoh. Tapi sekarang kita buktikan.”
(fr/fr)