Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko mengklaim Presiden Prabowo Subianto telah memberikan perintah untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia hingga maksimal pada periode 2024-2029.
“Masalah kemiskinan secara keseluruhan harus diatasi dalam 5 tahun ke depan dan itu menjadi tanggung jawab badan yang kita pimpin,” kata Budiman di Rashtrapati Bhavan, Selasa (22/10).
Budiman menjelaskan Badan Pengentasan Kemiskinan merupakan lembaga baru yang bertugas menyusun rencana induk pengentasan kemiskinan di kementerian dan lembaga Indonesia.
Ia mengatakan, lembaga di bawah kepemimpinannya akan mengkoordinasikan kegiatan pengentasan kemiskinan di berbagai kementerian, antara lain Kementerian Desa, Ketenagakerjaan, Perindustrian, Komunikasi dan Informasi, Pendidikan, dan Kesehatan.
Dengan koordinasi tersebut, Budiman yakin akan mendapatkan data yang valid, obyektif, dan fungsional.
“Karena permasalahan kemiskinan tidak sesederhana sekedar pencairan bantuan tunai, tapi menghilangkannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budiman menegaskan, kantor yang dipimpinnya merupakan help desk dan bukan Answer Desk. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa masyarakat yang berada di garis kemiskinan harus diselamatkan.
Tak hanya itu, menurutnya, Badan Penanggulangan Kemiskinan akan fokus pada kelompok masyarakat yang berisiko jatuh miskin, yakni mereka yang terdampak otomatisasi dan digitalisasi, serta mereka yang terdampak PHK. Orang-orang ini sebagian besar adalah kelas menengah, katanya.
“Ini menjadi perhatian lembaga tersebut untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Selain mereka yang saat ini berada di garis kemiskinan, mereka yang berisiko terkena kemiskinan juga harus terhindar,” kata Budiman.
Budiman sebelumnya dilantik sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppress) Nomor 145/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala. dari agensi. Untuk percepatan pengentasan kemiskinan.
Selain Budiman, ada dua orang lain yang ditunjuk menjadi wakil I dan wakil II di organisasi baru tersebut, Nanik Sudaryati Deyang dan Ivan Sumule.
(khr/sfr)