
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengumumkan hasil perundingan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri India Narendra Modi terkait impor beras.
Budi mengatakan, belum ada kesepakatan dengan India untuk mengimpor beras. Namun, pemerintah Indonesia menerapkan proses (G2G).
“Tren G2G kini sedang berlangsung karena Business-to-Business (B2B) sudah sukses,” jelasnya, Rabu, 20/11.
“Tapi kami bertanya apakah kami bisa membeli G2G untuk mempercepat proses pengadaan (impor beras),” tegas Budi.
Budi mengatakan target impor beras sebanyak satu juta ton. Jumlah ini merupakan bagian dari target tahun 2024 sebesar 3,6 juta ton.
Dia belum bisa memastikan kapan beras masuk ke Indonesia. Budi menegaskan, pemerintah hanya berupaya memastikan beras bisa diimpor ke India pada tahun ini.
“Tahun ini kami mencoba mengimpor beras,” tegas Budi. Itu sebabnya kami mempercepat G2G. “
Pemerintah juga menyiapkan rencana bencana jika India tidak mampu memasok beras ke Indonesia. Budi menegaskan Kementerian Perdagangan akan terus berkoordinasi dengan negara-negara pengekspor beras Perum Bulog.
Kepemimpinan Prabowo menegaskan Indonesia terbuka terhadap negara lain yang ingin mengimpor beras. Selama harganya masuk akal.
Sebelumnya, Presiden Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri Modi jelang KTT G20. Prabowo menilai penting untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dengan India, salah satunya terkait pangan.
“Kami berharap dapat menyelesaikan perjanjian impor beras dari India,” kata Prabowo dalam keterangan yang dimuat di situs resmi presiden.
(skt/pta)