Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Asosiasi Sepak Bola Brunei (FABD), Haji Feisal bin Haji Eusoff Patail, dipecat dari jabatannya menyusul skandal yang melibatkan pemain yang menonton striptis.
Pemecatan tersebut diperintahkan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah pada Sabtu (23 November). Hal ini dilakukan karena FABD bertanggung jawab atas kejadian strip dancing tersebut.
Hal itu tertuang dalam laporan Borneo Bulletin, Sabtu (23/11). Kementerian Pemuda dan Olahraga Brunei pun menyetujui pemecatan tersebut.
Atas perintah Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar ‘Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien, Sultan dan Yang Di-Pertuan Brunei Darussalam, Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga mengumumkan hal itu Yang Mulia telah memerintahkan agar Haji Feisal bin Haji Eusoff Patail dicopot dari jabatannya sebagai presiden Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam dengan segera. Proses hukum kemudian akan dimulai terhadapnya karena menantang otoritas Yang Mulia.”
Laporan tersebut menyebutkan keputusan Sultan Brunei tersebut berlaku efektif mulai 23 November. Inilah yang diputuskan pemerintah setelah dilakukan penyelidikan.
Sebelumnya, ramai diberitakan di media sosial bahwa pemain internasional Brunei itu mengunjungi sebuah bar usai laga uji coba melawan Rusia di Krasnodar pada 15 November. Seperti dilansir Gazeta Eskpress, perwakilan Brunei hadir di klub striptis tersebut bersama rekan-rekannya. Mereka minum, merokok dan menari.
Kejadian ini membuat pemerintah Brunei melakukan penyelidikan. Kementerian Pemuda dan Olahraga Brunei (MCYS) berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap semua pihak yang terlibat.
Sejauh ini MCYS belum mengambil keputusan apapun terkait pemain yang bersangkutan. Hukuman baru diberikan kepada presiden FABD selaku otoritas tertinggi sepakbola.
Namun, hal ini dapat mengakibatkan sanksi dari FIFA. Sebab, FABD merupakan badan otonom di bidang sepak bola yang tidak bisa diintervensi oleh pemerintah daerah.
(abs/ptr)