Jakarta, CNN Indonesia —
Bulan Desember merupakan puncak musim hujan di banyak wilayah Indonesia, khususnya wilayah barat.
Pada bulan September, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan musim hujan terberat di Indonesia bagian barat akan dimulai pada bulan November hingga Desember 2024.
Kepala BMKG Dvikorita Karnawati mengatakan wilayah yang akan mengalami hujan lebat pada November-Desember 2024 sebanyak 303 wilayah tahunan atau 43,4 persen dari total wilayah tahunan, antara lain Pulau Sumatera, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan.
Berdasarkan data prakiraan curah hujan BMKG, hampir seluruh wilayah Tanah Air kemungkinan akan diguyur hujan lebat lebih dari 200 mm pada bulan Desember.
Pekan lalu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan Siklon Tropis Bij 96S saat ini terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu dan Siklon Tropis Bij 99B di Samudera Hindia sebelah barat Aceh. Kedua benih tropis ini mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap iklim dan air di Indonesia bagian barat.
Selain itu, masih banyak faktor lain yang sedang aktif yaitu Gelombang MJO, Rossby dan Calvin, sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan prediksi dini terhadap kemungkinan cuaca buruk seperti hujan lebat dalam beberapa minggu ke depan disertai petir dan angin kencang. .
“Hampir seluruh wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengkaji ulang sumber daya dan infrastruktur bencana serta prakiraan umum. Melakukan upaya agar potensi risiko dapat dikurangi. katanya dalam keterangannya, Sabtu (23/11).
Dalam keterangan yang sama, Dwikorita mengimbau masyarakat mewaspadai kemungkinan cuaca lebih buruk saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Dvicorita mengatakan, situasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain peristiwa La Niña yang diperkirakan akan menyebabkan tambahan curah hujan sebesar 20-40 persen.
Event ini akan terus berlangsung sejak akhir tahun 2024 hingga setidaknya bulan April 2025.
Selain itu, kata Dvikorita, terdapat dinamika atmosfer lain yang diperkirakan aktif bersamaan pada masa Nataru, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan aliran dingin yang bergerak ke arah barat dari benua Asia (Siberia). Ada juga kemungkinan peningkatan intensitas dan jumlah hujan di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk itu, kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca buruk yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di Indonesia seperti banjir, banjir, dan tanah longsor, khususnya pada saat Natal tahun 2024/2025.Waktu, kata Dvikorita. .
Perusahaan pelayaran, kapal feri dan nelayan juga didesak untuk berhati-hati karena cuaca dingin dapat memicu terjadinya laut lepas, sehingga mempengaruhi keselamatan selama pelayaran/berperahu dan penangkapan ikan mungkin berisiko.
Lebih lanjut, Deputi Meteorologi BMKG Ardhasena mengatakan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025.
Secara umum, puncak curah hujan tahun 2024/2025 diperkirakan terjadi pada bulan November 2024 hingga Februari 2025. Wilayah yang diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada bulan November-Desember 2024 antara lain Pulau Sumatera, dan wilayah pesisir selatan lainnya. dan Kalimantan,” kata Ardhasena.
Saat ini wilayah yang mengalami puncak curah hujan pada periode Januari-Februari 2025 adalah Lampung, Jawa Utara, Sulawesi, Bali, NTB, NTT dan sebagian kecil Papua, tambahnya. (ini/dmi)