Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri BUMN (Perempuan) Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengungkapkan, cicilan rumah di bawah Rp 1 juta bisa dikurangi bagi warga kelahiran 1997-2012 yakni Generasi Z (Gen Z).
Thiko mengatakan, Kantor BUMN sedang melakukan pembicaraan dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perumahan dan Permukiman (PKP).
Selain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berjangka waktu 30 tahun juga tengah diakselerasi.
“Bisa dimulai dengan pembayaran yang sangat rendah,” ujarnya dalam dialog di Menara BTN, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
“Kita tahu untuk menjangkau generasi Z dengan daya belinya, idealnya pembayaran MBR (masyarakat berpendapatan rendah) kurang dari Rp 2 juta. Bahkan, kalau bisa kurang dari Rp 1 juta untuk wilayah di luar daerah perkotaan,” lanjut Tico.
Ia mengatakan pihaknya saat ini sedang memikirkan bagaimana mewujudkan rencana 30 tahun KPR tersebut menjadi kenyataan. Hal ini terutama terkait dengan pembiayaan yang dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Tico mengatakan ada dua rencana yang bisa ditawarkan. Mulai dari skema konvensional hingga skema syariah.
“Rencana syariah juga secara kontraktual lebih cocok untuk model pembiayaan hipotek, apalagi dengan pembayaran yang meningkat. Jadi, misalnya generasi 7, 25 tahun dan baru mulai bekerja, mampu (dalam pembayaran) Rp 1,5 juta.” jelas Tiko.
“Nanti mungkin setelah umur 30-40 tahun, gaji untuk menjadi manajer akan meningkat, kemudian gaji untuk menjadi CEO (GM) akan meningkat lagi. Kemudian dia (Jenderal Z) tidak perlu membayar gaji tetap dari Mulai kalau biayanya tinggi, maka semakin intensif,” tutupnya.
(sc/sfr)