Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia buka suara soal pergantian pimpinan Pertamina. Dia mengatakan, pergantian pengurus dan komisaris PT Pertamina (Persero) tergantung pimpinan, Menteri BUMN, dan Presiden.
“Pertamina adalah BUMN yang sistemnya sudah stabil. Pergantian kepengurusan adalah hal yang lumrah, apalagi tergantung manajemen, menteri BUMN, dan presiden,” kata Bahlil saat ditemui di ruang kerjanya. Senin. 4/11).
Menteri BUMN Eric Tohir baru-baru ini melakukan perombakan staf senior Pertamina. Dalam perombakan tersebut, Simon Aloysius Manthiri menggantikan Eric Niki Vidyawati sebagai Dirut Pertamina.
Selain melakukan reorganisasi direksi, Eric juga melakukan reorganisasi dewan komisaris dan menggantikan Simon sebagai komisaris utama Pertamina dengan Mochamad Iriyaan (Ivan Bule). Eric Tohir juga mengangkat Doni Oscaria sebagai Wakil Komisaris Tinggi.
Bahlil membenarkan dipilihnya Eric Tohir sebagai sosok tersebut karena dinilai mampu membawahi perusahaan pelat merah.
Tentu saja Menteri BUMN harus melakukan penilaian khusus untuk menentukan siapa yang akan digantikan, termasuk Pertamina, katanya.
Menurut dia, dengan adanya perubahan peringkat ini, pihaknya akan terus berkoordinasi baik dengan pihak Pertamina. Sebab, perusahaan berperan penting dalam mendukung pemerintah memenuhi target cadangan migas yang kian menipis saat ini.
“Saya sangat tertarik dengan Pertamina karena Pertamina menguasai 65 persen lifting kita. Secara teknis, Pertamina akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan kita akan melakukan eksplorasi, peningkatan lifting dan sumur idle,” jelasnya.
Ketua Umum Partai Golkar itu juga memastikan pimpinan baru Pertamina akan segera dipanggil dan akan dilakukan rapat perdana.
“Setelah itu saya akan ajak mereka rapat rekonsiliasi. Minggu ini akan ditunjuk orang barunya dan pasti akan berkoordinasi,” ujarnya.
(LD/Agustus)