Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) juga menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui program BRI Menanam – Grow & Green.
Sementara itu, BRI berkolaborasi dengan kelompok tani dan masyarakat di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali melakukan penanaman pohon produktif, sekaligus memperingati Indonesia Arbour Day, Senin (25/11).
Sebanyak 5.000 bibit pohon produktif, meliputi 1.500 bibit alpukat dan 3.500 bibit mato, diberikan kepada kelompok tani setempat untuk dibudidayakan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari inisiatif BRI Peduli Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mendukung upaya pemerintah dalam memerangi perubahan iklim dan menjaga keseimbangan lingkungan.
Wakil Direktur Jenderal BRI Catur Budi Harto mengatakan pelaksanaan program BRI Planting – Grow & Green di Desa Kutuh merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab BRI dalam menjaga keseimbangan alam dan ekologi serta membantu perbaikan kawasan. perekonomian. masyarakat.
“Melalui program ini, kami membantu masyarakat setempat untuk menjaga alam dan keseimbangan lingkungan. Tanaman yang ditanam suatu saat nanti dapat membantu perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya, seperti dikutip Senin (2/12).
“Hal ini merupakan wujud komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan berkelanjutan berbasis Environmental, Social and Governance (ESG),” ujarnya.
Program ini juga merupakan platform penerapan praktik pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk melindungi lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat, dan meningkatkan perekonomian.
Catur menambahkan, kegiatan produksi penanaman pohon merupakan upaya nyata membantu pemerintah mengurangi dampak negatif lahan penting seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam penurunan emisi dan adaptasi perubahan iklim.
BRI Menanam – Growth & Greenness merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung pelestarian lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat. Dengan semangat kerjasama, program ini terus berlanjut di banyak bidang lainnya, memperkuat komitmen BRI dalam menyelamatkan dunia untuk masa depan. generasi,” tutupnya. Catur.
Dalam pelaksanaannya BRI bekerjasama dengan Yayasan Ladang Sinergi Lestari, untuk membantu memberikan pendampingan, memonitor dan mengevaluasi program tersebut.
Di sisi lain, I Wayan Swastika (44) selaku Ketua Kelompok Munduk Buluh mengatakan, sebelumnya anggota kelompoknya adalah petani Desa Kutuh yang tidak bisa menggarap hutan karena tidak mendapat izin dari pemerintah.
Dengan terbentuknya kelompok ini pada tahun 2017, Kelompok Munduk Buluh akhirnya bisa menggarap hutan dan memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan.
“Sebelum terbentuknya kelompok tani, kami memanfaatkan hutan hanya untuk mencari rumput untuk pakan ternak. Kini kami bisa bekerja di hutan hingga akhirnya bekerja sama dengan Yayasan Lada Sinergi dan BRI menanam tanaman produktif di lahan ini;” katanya. .
Ia berharap kerja sama ini dapat membantu kerusakan hutan di desanya dan dapat membantu perekonomian anggota kelompoknya.
Menurutnya, Program BRI Menanam – Grow & Green memiliki niat yang sangat baik dan sejalan dengan strategi pengembangan kelompok.
“Tentunya selain merenovasi kawasan hutan kita, hasil tanaman yang kita tanam kedepannya bisa kita manfaatkan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kita,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2023, program BRI Menanam – Grow & Green telah berkontribusi dalam perjuangan melawan perubahan iklim dan membantu menjaga keseimbangan lingkungan. Sejauh ini, program tersebut telah melibatkan 23 kelompok petani dan nelayan di berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, tercatat lebih dari 60.300 pohon ditanam dan dirawat dengan baik serta 2.430 potong karang ditransplantasikan untuk memulihkan ekosistem laut.
Selain berdampak pada lingkungan, program ini juga berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan 1.080 kepala keluarga, menciptakan lapangan kerja dan mempunyai kapasitas penyerapan karbon sebesar 17,96 ribu ton CO2e per tahun.
(inci/inci)