Jakarta, CNN Indonesia
Perusahaan Vietnam Pham Nhat Vuong menyatakan akan menyuntikkan dana sebesar $2 miliar atau $31,5 triliun (Rp 15.780 per dolar) ke VinFast Auto Ltd.
Pendanaan, sebagian besar dari sumber daya pribadi, digunakan untuk menyelamatkan produsen mobil listrik yang sedang kesulitan.
Induknya, Vingroup JSC, juga mengumumkan akan memberikan pinjaman sebesar $1,38 miliar atau Rp21,8 miliar kepada VinFast.
Selain itu, Vingroup akan mengkonversi sekitar 80 triliun VND pinjaman yang ada kepada VinFast Vietnam menjadi saham preferen yang memenuhi syarat dividen untuk mengurangi tekanan keuangan jangka pendek pada kendaraan listrik.
“Vuong dan Vingroup berkomitmen untuk terus mendukung VinFast hingga tahun 2026, jika diperlukan,” lapor Bloomberg, Kamis.
Langkah ini menggarisbawahi dukungan kuat perusahaan terhadap ambisi VinFast untuk menjadi merek kendaraan listrik global di tengah persaingan yang kuat dari produsen mobil besar dan kendaraan listrik yang berkembang pesat dari Tiongkok.
VinFast bertujuan untuk menyeimbangkan arus kas dan arus kas pada akhir tahun 2026. Meski demikian, Vinfast masih berharap mendapat pendapatan dari sumber lain.
“Vingroup dan Vuong akan mendukung kami jika tindakan spesifik ini tidak diambil,” kata pernyataan itu.
Pinjaman baru dari Vingroup akan dibayarkan dari bisnis mereka, pembayaran dari perusahaan serta penjualan investasi jika diperlukan.
Dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Vuong mengatakan dia bersedia mempertaruhkan kekayaannya demi pertumbuhan VinFast.
Pada awal April, Vuong menjanjikan pendanaan tambahan lebih dari $1 miliar untuk mendukung VinFast, yang mengalami kerugian lebih besar pada kuartal kedua tahun ini setelah perusahaan tersebut mulai mengirimkan mobil ke Amerika Serikat pada akhir tahun 2022.
VinFast berencana untuk memperluas ke 50 pasar di seluruh dunia. Namun, perusahaan menghadapi tantangan besar dalam penurunan pasar kendaraan listrik global, yang menyebabkan banyak produsen mobil mengurangi target mereka di segmen ini.
EV telah mengumumkan rencana untuk membuka pabrik di India pada paruh pertama tahun depan, sementara konstruksi di Indonesia dimulai pada bulan Juli. Namun pembukaan pabrik di North Carolina, AS, ditunda hingga tahun 2028.
“VinFast kini berada dalam fase pertumbuhan, fokus pada peningkatan penjualan di berbagai pasar dan perbaikan struktur harga,” demikian pernyataan perusahaan.
(Daun / sfr)