Jakarta, CNN Indonesia —
Erwin Muhammad Yoga berhasil meraih gelar juara pada kelas bergengsi 140cm kompetisi Sarga CSI 1 FEI Jumping World Cup SEA League 2024 seri II yang berlangsung pada Minggu (1/12) di Arthayasa Stables, Depok.
Pada Horse Count Contend, Erwin M Yoga berhasil menjadi yang terbaik dari total sembilan pebalap yang mengikuti kelas 140 cm. Arserl Rizki Brayudha yang mengendarai Chico’s Lady 3 menjadi rival terkuat Erwin di sirkuit Arthayasa Stables.
Erwin mampu mencetak clear round, yakni menyelesaikan permainan tanpa kesalahan. Arserl pun berhasil mendapatkan lap yang jelas. Kedua pengendara kemudian melompat untuk menentukan siapa pemenangnya.
Saat start digelar, Erwin kembali mampu finis sempurna dengan catatan waktu 55,42 detik tanpa melakukan kesalahan. Arserl seharusnya menyelesaikan lompatannya lebih cepat yakni 52,51 detik, namun beberapa kali melakukan kesalahan sehingga total penaltinya delapan.
Erwin mengatakan, ketenangan menjadi salah satu kunci sukses menjadi juara FEI Jumping World Cup Sea League Series II 2024 yang juga merupakan kualifikasi Piala Dunia Berkuda.
Tapi saya senang bisa menjadi juara. Saya tetap tenang dan berlatih keras agar bisa menang,” kata Erwin dalam rilis resminya. .
Perjuangan Erwin untuk menjadi juara seri pertama tidaklah mudah. Pasalnya, Panitia FEI Jumping World Cup Sea League 2024 Seri II dan Arthayasa Stables mendatangkan desainer lapangan ternama, Olaf Petersen.
Kehadiran Olaf Petersen diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada para atlet berkuda Indonesia seiring dengan upaya PP Pordasi yang dipimpin Aryo Djojohadikusumo untuk meloloskan atlet berkuda untuk mengikuti Olimpiade Los Angeles 2028.
“Perancang lintasannya sudah dua kali ke Olimpiade. Dulu kami sering mengundang Olaf. Olimpiade. Sekarang belum penuh, tapi sudah menuju ke sana,” kata Direktur Acara Mochamad Chaidir Saddak yang juga Manajer PP Pordasi.
“Sebenarnya Pordasi punya cita-cita besar untuk meloloskan atlet berkuda ke Olimpiade Los Angeles 2028. Seri seperti ini sudah ada setiap tahunnya. Ini adalah titik awalnya,” katanya.
Juara ketiga diraih Yanyan Hadiansah yang menunggangi kuda Juliette.
(dia)