Jakarta, CNN Indonesia —
Celia Veloso menyambut baik pembahasan mengenai relokasi putrinya, terpidana pengedar narkoba, Mary Jane Fiesta Veloso (MJ) dari Indonesia ke negara asalnya, Filipina.
Ibunda Mary Jane menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendorong atau membuka jalan bagi putrinya untuk kembali ke Filipina.
“Yang paling bahagia adalah kedua anak Mary Jane yang akhirnya bisa merasakan kehadiran dan pelukan ibunya,” kata Celia dalam konferensi pers online yang diselenggarakan Human Rights Working Group (HRWG) Indonesia dan Beranda Migran pada Selasa (26/11.
“Dan mereka akan memastikan untuk menghabiskan waktu bersama Mary Jane ketika dia kembali untuk menebus waktu yang hilang selama berada di Indonesia,” lanjutnya.
Selama Celia dipenjara di Indonesia, Mary Jane mengaku selalu mengapresiasi uluran tangan orang-orang yang mendampinginya. Mereka juga tidak bersedia memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga di Filipina.
“Kami sangat bahagia, kami melihat betapa Anda mendukung Mary Jane dan terima kasih telah mempertimbangkan Mary Jane sebagai anggota keluarga dan teman Anda,” katanya.
“Kami berharap teman-teman semua terus mendukung Mary Jane. Kami berharap memiliki waktu dan kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada kalian semua ketika Mary Jane sudah bebas,” ujarnya.
Joana Concepcion, Migrante International, organisasi Filipina yang mengadvokasi hak-hak pekerja migran sementara, juga menyambut baik rencana Mary Jane untuk kembali ke negara asalnya.
“Kami juga bersyukur banyak aktivitas dari Indonesia dan Filipina untuk terus menyuarakan dan mengadvokasi penderitaan Mary Jane,” ujarnya.
Menurut Joanna, pembahasan soal pindah ke Filipina merupakan langkah positif dalam upaya pembebasan Mary Jane, korban perdagangan manusia.
“Kami ingin meminta kepada pemerintah untuk mempercepat proses kepulangan Mary Jane ke negaranya agar dapat berjalan dengan aman dan tanpa masalah. Kami ingin menegaskan bahwa apa yang menimpa Mary Jane merupakan bentuk pelanggaran kemanusiaan,” kata Joanna.
Migrante International, lanjut Joana, mendorong pemerintah Filipina untuk menindak agen perekrutan tenaga kerja migran ilegal di negaranya.
“Kami mendorong migrasi yang aman dan berupaya mencegah terulangnya perekrutan ilegal. Kami memberikan sumber daya kepada pemerintah Filipina untuk bekerja sama dengan pemerintah negara lain, terutama negara tujuan pengungsi Filipina. masa depan. kata Joanna.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden saat ini Prabowo Subianto mengumumkan rencana mengekstradisi gembong narkoba Mary Jane Veloso dari Filipina. Pada tahun tersebut Mary Jane, yang ditangkap pada tahun 2010 karena memperdagangkan 2,6 kilogram heroin, dijatuhi hukuman mati di Indonesia dan akan menjalani sisa masa hukumannya di Filipina.
Pada tahun tersebut Pada tahun 2015, ia sebenarnya akan dieksekusi bersamaan dengan narapidana Bali Nine, namun ditunda pada menit-menit terakhir.
Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Emipas) Yusril Ihza Mahendra mengatakan Mary Jane akan memulangkan para narapidana tersebut ke Filipina pada Desember mendatang dengan kebijakan “pemindahan tahanan”.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (20/11), “Proses transfer Mary Jane diperkirakan akan berlangsung pada Desember 2024.”
Yusril Mary Jane mengatakan dia bisa lolos dari hukuman mati jika presiden Filipina memaafkannya. (datang/baca)