Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang penasihat militer senior dan seorang jenderal dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas dalam serangan udara Israel baru-baru ini di Suriah.
Menurut media pemerintah Iran, IRNA, pada Kamis (28/11), komandan IRGC yang terbunuh diidentifikasi sebagai Brigadir Jenderal Kedua Qomars Pourhashemi.
Mengutip Al Jazeera, IRNA melaporkan Pourhashem tewas dalam serangan udara Israel di kota Aleppo.
“Brigadir Jenderal Kedua Qomars Pourhashem, kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah terbunuh dalam kejahatan baru yang dilakukan oleh teroris Zionis Takfiri di kota Aleppo.
Belum ada rincian lebih lanjut mengenai serangan udara Israel dan kematian Pourhashem yang dirilis.
Namun, Israel telah melakukan serangkaian serangan udara di beberapa lokasi di Suriah selama 48 jam terakhir sambil menegakkan gencatan senjata dengan milisi Hizbullah pro-Iran di Lebanon.
Israel menghancurkan salah satu situs rudal strategis utama milisi Hizbullah di dekat perbatasan Lebanon dan Suriah pada Rabu (27/11).
“Percakapan terjadi di kompleks bawah tanah dekat perbatasan Suriah. “Karena letaknya yang dekat, lokasi tersebut merupakan titik sentral di mana ribuan komponen senjata dan bahkan operasi teroris diselundupkan dari Suriah dan Lebanon,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, setidaknya tujuh orang tewas dalam serangan itu. Hizbullah belum mengomentari serangan Israel tersebut.
Sementara itu, puluhan orang tewas dalam 24 jam terakhir setelah kelompok militan Hay’et Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok lainnya menyerang posisi militer yang didukung oleh pasukan pemerintah Presiden Suriah Bashar al -Assad, yang ia dukung. Iran.
Iran, yang telah mendukung Assad selama lebih dari satu dekade konflik di Suriah, menganggap HTS sebagai organisasi “teroris” yang terkait dengan Israel. (rds)